Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angkatan Kerja Jateng Bertambah 0,36 Juta Orang

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat, jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Februari 2019 sebanyak 18,59 juta orang, bertambah 0,36 juta orang atau naik 1,97 persen  dibandingkan dengan Februari 2018. Sejalan dengan itu Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 70,21%. 

Bisnis.com, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat, jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Februari 2019 sebanyak 18,59 juta orang, bertambah 0,36 juta orang atau naik 1,97 persen  dibandingkan dengan Februari 2018. Sejalan dengan itu Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 70,21%. 

Kepala BPS Provinsi Jateng, Sentot Bangun Widoyono mengatakan, dalam setahun terakhir, secara absolut pengangguran bertambah sekitar 10.000 orang, akan tetapi kenaikan pengangguran jauh lebih rendah dibandingkan kenaikan jumlah penduduk yang bekerja sehingga angka TPT turun sebesar 0,01% poin menjadi 4,22% pada Februari 2019 dibandingkan dengan Februari 2018. 

Adapun, TPT tertinggi pada Februari 2019 tersebut terdapat pada penduduk dengan pendidikan tamatan Diploma, yaitu sebesar 8,41%. 

"Penduduk bekerja sebanyak 17,81 juta orang, jika dilihat dari lapangan pekerjaan utama, lapangan usaha yang mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja cukup besar terjadi di Pertanian (1,04% poin) dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (0,34% poin)," ujarnya, Senin (6/5/2019).

Dikatakan, sebanyak 10,73 juta orang (60,24%) penduduk bekerja pada kegiatan informal. Selama setahun terakhir, pekerja informal naik sebesar 0,22% poin dibanding Februar12018. 

Disebutnya, persentase tertinggi penduduk yang bekerja pada Februari 2019 adalah pekerja penuh (jam kerja minimal 35 jam per minggu) sebesar 71,75%. 

"Sementara penduduk yang bekerja dengan jam kerja 1-7 jam memiliki persentase yang paling kecil, yaitu sebesar 2,54%. Sementara itu, pekerja tidak penuh terbagi menjadi dua, yaitu pekerja paruh waktu (22,07%) dan pekerja setengah oenoanoour (6.62%)," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper