Bisnis.com, SEMARANG – Ketersediaan daging sapi untuk warga Semarang, Jawa Tengah, dipastikan aman. Pasalnya, stok daging sapi di Semarang disuplai dari petani ternak daerah tetangga.
“Tidak hanya Lebaran, kebutuhan harian di Semarang mayoritas dibantu Boyolali. Ada juga yang dari Ungaran (Kabupaten Semarang) dan Salatiga,” kata Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Wahyu Permata Rusdiana Senin (20/5/2019).
Rusdiana menyebut, kebutuhan harian daging sapi warga Semarang mencapai 10 – 11 ton. Jumlah itu mampu dipenuhi rumah pemotongan hewan (RPH) Pengaron sekitar 4-5 ton.
Kekurangan yang ada dipenuhi produsen sekitar Semarang, sekitar 5-6 ton tiap harinya. Di masa jelang Lebaran, kebutuhan akan melonjak seiring meningkatnya permintaan masyarakat.
"Nanti menjelang H-5 Lebaran biasanya kebutuhan akan naik sekitar 200% dan pada H -2 naik sekitar 400% atau 4 kali lipat dari kebutuhan biasanya,” jelasnya.
Menyikapi hal ini produksi daging sapi juga akan didongkrak menyesuaikan peningkatan kebutuhan. Di RPH Penggaron yang biasanya hanya memotong 25 – 30 ekor, di jelang Lebaran bisa memotong 100 ekor lebih per harinya. Dan suplai dari luar juga sudah menyiapkan pasokan tambahan.
“Yang masuk biasanya hanya bawa 1 colt, jelang lebaran bisa bawa 2-3 colt (truk berukuran kecil). Jadi sangat mencukupi, ditambah dari pasokan luar tersebut,” tuturnya.
Pedagang daging sapi di RPH Penggaron, Ibu Mardi (67) mengatakan saat ini harga daging sapi relatif stabil di kisaran Rp100.000 per kilogram. “Untuk daging kelas dua sekitar Rp90.000– 95.000 per kilogram, kelas satu sekitar Rp120.000.
Harga daging sapi biasanya mulai mengalami puncaknya pada H-3, naik sekitar 30 % dibanding harga di hari biasa. “Naiknya di kisaran Rp30.000 per kilogram baik kelas satu maupun kelas dua,” katanya. (k28)