Bisnis.com, SEMARANG — Bisnis perhotelan masih menjadi magnet kuat di Jawa Tengah. Pasalnya, saat ini banyak bermunculan hotel baru, salah satunya Artotel, yang mengusung konsep seni kontemporer.
Chief Operating Officer Artotel Grup Erward mengatakan, Kota Semarang dipilih karena mempunyai peluang bisnis yang bagus khususnya perhotelan. Hal ini yang ditangkap oleh manajemen Artotel untuk membuka hotel di Semarang.
"Kami rasa Semarang sangat menarik untuk bisnis perhotelan. Apalagi letak hotel kami yang berada di tengah kota menambahkan optimisme tersendiri," kata Erward saat meresmikan Artotel di di Semarang Jumat (27/6/2019).
Adapun, Artotel Gajahmada Semarang memiliki 80 kamar artistik khas Artotel dengan pilihan kategori Studio 25, 30, dan 55.
Bangunan 12 lantai ini juga didukung dengan fasilitas untuk umum saperti 2 outlet restoran yaitu Fat Elephant Restaurant yang buka 24 jam dengan interior yang menonjolkan lukisan mural karya seniman Eko Nugroho.
Selain itu, lanjut dia, untuk hidangan fusion Asia hingga hidangan kopi Buka Mata, brand kopi khusus dari ARTOTEL Group. Serta, 11/12 Rooftop Bar terletak di lantai 12 dari ARTOTEL Gajahmada Semarang, menyuguhkan makanan ringan, soft drink, bir, hingga wine dengan menikmati pemandangan 360 derajat kota Semarang.
Dia menambahkan, sebagai hotel yang mengusung konsep seni, karya seni yang ditampilkan di setiap sudut fasilitas Artotel Gajahmada Semarang mengambil tema "Semarang Re-lmagined.”
"Selain menampilkan karya Eko Nugroho di ruang publik, ruang kamar ARTOTEL Gajahmada Semarang juga menampilkan karya seni dari 5 seniman kontemporer Indonesia. yaitu Diela Maharanie, Ummi Damas, Horestes Vicha, Bunga Jeruk, dan Zaky Armn," tuturnya.
Lebih lanjut Erward mengatakan, konseptualisasi arsitektur bangunan yang ditata sedemikian rupa oleh Andra Matin mengalir dalam bentuk lekuk bangunan yang indah dengan perpaduan wama hitam dan biru akuatik, menjadikan Gedung Artotel Gajahmada Semarang sebagai bangunan baru yang unik di pusat kota Semarang.