Bisnis.com, KENDAL—Kementerian Kesehatan berpendapat investasi di sektor farmasi kian menarik seiring dengan upaya perusahaan mengembangkan produk bahan baku, obat-obatan, dan alat kesehatan.
Pada Kamis (25/7/2019), Menkes Nila F. Moeloek meresmikan industri bioteknologi berbasis mikroalga pertama di Indonesia dan Asia Tenggara milik PT Evergen Resources. Perusahaan berbasis di Kendal, Jawa Tengah, ini memiliki fasilitas pabrik dan laboraturium seluas 1 hektare (ha.)
Nila menyampaikan, peresmian industri bioteknologi berbasis mikro alga pertama di Indonesia dan Asia Tenggara ini menunjukkan investasi di sektor farmasi kian meningkat dan menjadi sektor bisnis yang menarik.
“Industri farmasi di Indonesia terus berkembang dan menjadi bidang usaha yang menarik,” tuturnya.
Beberapa tahun terakhir ini, sejumlah pelaku usaha domestik juga menggencarkan kerja sama dengan pihak luar negeri, seperti Belanda, Jerman, Korea Selatan, dan India untuk mengembangkan industri farmasi.
Kemitraan ini bertujuan memproduksi bahan baku dan obat, serta berbagai fasilitas alat kesehatan. Pasalnya, impor bahan baku farmasi masih cukup tinggi. Bahan astaxanthin yang diproduksi Evergen misalnya, sebelumnya dipenuhi melalui impor dari Jepang, China, dan India.
“Kemitraan atau joint venture dengan pihak luar negeri ini akan membuat industri farmasi berkembang lebih cepat,” imbuhnya.
Pada 2019, Kemenkes pun mencanangkan nilai penjualan obat dari dalam negeri meningkat menjadi Rp59,5 triliun, dari 2017 sebesar Rp53 triliun. Di sisi lain, produksi alat kesehatan juga diharapkan bertumbuh, bahkan untuk pasar ekspor.
Nila mencontohkan, PT CKD Otto Pharmaceutical mengespor produk meja operasi ke Jepang, Australia, dan negara-negara Afrika. Perusahaan itu juga mengembangkan obat onkologi.
Menurut Menkes, kesehatan adalah hulu pengembangan ekonomi. Pasalnya, orang harus sehat dulu untuk kemudian menjadi pandai dan mampu menjalankan bisnisnya.
“Ini sesuai misi Pak Presiden [Joko Widodo] yang mengedepankan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) ke depannya,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jateng Yulianto Prabowo menambahkan, pihaknya berkomitmen mendukung kelancaran investasi di Jawa Tengah, termasuk di sektor farmasi. Harapannya, investasi tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh perusahaan dan juga masyarakat.
“Jateng sangat berkomitmen mendukung investasi. Ini menunjukan bahwa Jateng potensial dan menguntungkan untuk berinvestasi,” tuturnya.
Baca Juga