Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terus memantau perkembangan kerusuhan di Wamena, Papua. Sebab ditengah kerusuhan itu, ada banyak warga Jawa Tengah di sana yang terdampak kericuhan.
Ganjar mengatakan, terus berkoordinasi dengan masyarakat Jateng di Wamena dan pemerintah setempat.
"Sampai saat ini sudah ada empat orang yang dipulangkan ke Jateng, itu dari Kudus dan Pati. Terkait warga Jateng lain yang disana, kami masih terus lakukan koordinasi," kata Ganjar, Selasa (1/10/2019).
Dari Jayapura lanjut Ganjar, sudah ada pihak yang kontak bahwa ada dua kelompok masyarakat di sana. Dirinya sudah menugaskan Biro Kesra untuk mendata dan terus komunikasi.
"Kami terus lakukan komunikasi, baik dengan masyarakat dan juga Gubernur Papua dan Papua Barat. Kami saat ini sedang data, karena warga Jateng yang ada di sana lumayan banyak, ratusan lebih," terangnya.
Menurutnya, hasil komunikasi dengan Himpunan Kerukunan Jawa Madura (HKJM) di Papua lanjut Ganjar, diketahui bahwa mereka saat ini sudah berada di Jayapura. Mereka diungsikan dari Wamena menggunakan Helicopter TNI AU.
"Jadi sebenarnya disana sudah diamankan, namun kami terus koordinasi dan komunikasi maunya masyarakat seperti apa," tuturnya.
Terkait langkah yang akan diambil, Ganjar menerangkan masih menunggu proses pendataan dan komunikasi. Dirinya menegaskan siap memulangkan warga Jateng dari Wamena.
"Kami sedang komunikasikan, apa yang mereka inginkan. Nanti langkahnya ya tergantung hasil itu, kalau memang harus dipulangkan dan dari TNI/Polri juga mengatakan harus dipulangkan, maka kita pulangkan. Kalau sekarang masih belum bisa diputuskan, jangan-jangan kita ingin memulangkan, mereka sendiri tidak mau," tambahnya.
Ganjar pun mengimbau kepada seluruh warga Jawa Tengah yang ada di Wamena atau di Jayapura untuk tetap tenang. Warga diminta terus berkomunikasi dengan aparat penegak hukum dan mengikuti apa yang menjadi anjuran.
"Masyarakat tenang, kami terus berkoordinasi. Nanti kita lihat hasi koordinasinya seperti apa untuk menentukan langkah. Kami juga terus komunikasi dengan Gubernur Papua dan Papua Barat terkait hal ini," katanya.
Sekadar diketahui, kerusuhan terjadi di Wamena pada Senin (23/9) lalu. Kerusuhan yang diduga karena kesalahpahaman seorang guru saat mengajar di sekolah itu berbuntut panjang dan meluas. Kerusuhan terus membesar dan menimbulkan korban jiwa. Banyak warga terpaksa mengungsi karena kondisi yang tidak kondusif di lokasi tersebut. (k28)