Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong pemanfaatan lahan hutan sosial untuk mendukung program swasembada pangan pemerintah. Dari 202.000 hektare (Ha) kawasan hutan di Jawa Tengah, tercatat sekitar 79% atau 159.580 Ha masuk dalam skema perhutanan sosial. Penanaman jagung yang diinisiasi oleh Polri menjadi rintisan dari komitmen tersebut.
"Program Bapak Kapolri ini untuk mendukung Asta Cita Bapak Presiden, ini sejalan juga dengan program di Jawa Tengah untuk swasembada pagan di tahun 2026. Sehingga Jawa Tengah semakin memiliki daya saing terhadap provinsi lain," ucap Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, saat mendampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam kegiatan penanaman jagung serentak di Desa Selojari, Klambu, Kabupaten Grobogan, pada Rabu (9/7/2025).
Sebagai bentuk dukungan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyalurkan 4,5 ton bibit jagung dan mengoperasikan 10 traktor di daerah sentra produksi pertanian. Luthfi juga mengeluarkan instruksi perlindungan bagi petani hutan sosial demi memastikan akses modal dan pendampingan teknis.
Kolaborasi tersebut menjadi terobosan dalam mewujudkan target swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah pada 2025. Dengan estimasi produksi jagung nasional sebesar 4-10 juta ton, kontribusi Jawa Tengah dengan memanam jagung di hutan sosial diyakini bakal ikut menopang stabilitas pasokan komoditas pangan itu.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa program penanaman jagung tersebut ditargetkan dapat menjangkau 1 juta Ha di akhir tahun ini. Dari jumlah tersebut, 301.000 Ha di antaranya dikhususkan pada perhutanan sosial.
Hingga 9 Juli 2025, realisasi penanaman jagung di perhutanan sosial dilaporkan telah mencapai 117.500 Ha. Sementara penanaman jagung serentak secara nasional telah dilakukan di lahan seluas 168.400 Ha.
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto, mendukung langkah ini. Titiek, sapaan akrabnya, menggarisbawahi bahwa optimalisasi hutan sosial tak hanya mendongkrak produksi jagung, tapi juga memberdayakan masyarakat desa di sekitarnya.
Baca Juga
Hal tersebut sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk menekan ketergantungan impor jagung.