Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sutedjo Resmi Jabat Bupati Kulon Progo, Gantikan Hasto Wardoyo

Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo dilantik sebagai Bupati Kulon Progo untuk sisa masa jabatan periode 2019-2022 menggantikan Hasto Wardoyo.
PT Angkasa Pura I menghabiskan dana sebesar Rp10,5 triliun untuk pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) yang berada di Kulon Progo, Yogyakarta./Bisnis-Rinaldi M. Azka
PT Angkasa Pura I menghabiskan dana sebesar Rp10,5 triliun untuk pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) yang berada di Kulon Progo, Yogyakarta./Bisnis-Rinaldi M. Azka

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X melantik Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo sebagai Bupati Kulon Progo di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (7/11/2019).

Sutedjo dilantik sebagai Bupati Kulon Progo untuk sisa masa jabatan 2019-2022 menggantikan Bupati Kulon Progo sebelumnya Hasto Wardoyo yang telah mengundurkan diri untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sejak 1 Juli 2019.

"Ibarat sebuah kapal kini Kulon Progo telah memiliki nakhoda sekaligus navigator baru," kata Sultan HB X seusai melantik Tedjo.

Meski demikian, menurut Sultan, karena sementara ini belum memiliki wakil, tugas Sutedjo lebih dari seorang nakhoda bagi masyarakat Kulon Progo.

"Lebih dari pada seorang nakhoda yang membawa kapal ke pelabuhan berikutnya, tetapi juga sumber inspirasi dan kearifan bagi seluruh rakyatnya," tutur Sultan.

Menurut Sultan, potensi dan prospek pembangunan Kulon Progo dapat menjadi generator pembangunan di DIY. Potensi itu, antara lain pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta dan aerotropolisnya, akselerasi kawasan industri Sentolo, infrastruktur konektivitas bandara dan Bedah Menoreh, serta Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

"Kepemimpinan bupati ini hendaknya dapat melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh kepemimpinan sebelumnya dan mewujudkan potensi itu menjadi realisasi demi sebesar-besar kesejahteraan rakyat," kata dia.

Sultan mengatakan visi "Kulon Progo Sehat" harus diimplementasikan lewat misi peningkatan derajat kesehatan rakyat. Salah satu programnya adalah dengan mendekatkan akses pelayanan kepada masyarakat, misalnya, dengan pelayanan puskemas 24 jam.

Oleh sebab itu, berkaitan dengan visi "Kulon Progo Sehat" tersebut, Sultan berharap Sutedjo selaku bupati yang baru melakukan evaluasi terhadap peta jalan dan sampai di mana pencapaiannya. "Apakah harapan pada akhir masa jabatan di tahun 2022 bisa tercapai," ujar dia.

Sultan berpesan agar Tedjo dapat bersinergi dengan R. Kadarmanta Baskara Aji selaku Sekda DIY yang baru dilantik pada Rabu (6/11).

"Sebagai bupati tidak hanya dituntut mempengaruhi dan memotivasi tetapi juga harus mampu mengintegrasikan gerak maju seluruh elemen masyarakat dalam pencapaian visi-misinya," ucap Raja Keraton Yogyakarta ini.

Dalam kesempatan itu, Sultan juga menyampaikan terima kasih kepada Hasto Wardoyo yang telah mengemban amanah Bupati Kulon Progo pada awal masa jabatan yang lalu.

"Atas nama pemerintah saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan dengan telah selesai masa pengabdiannya selama ini baik sebagai abdi negara maupun abdi masyarakat," kata dia.

Ditemui seusai pelantikan, Sutedjo berkomitmen di awal masa jabatannya sebagai Bupati Kulon Progo akan mendayagunakan momentum pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta. "Kita tidak ingin kehilangan momentum itu," ujarnya.

Selanjutnya untuk mempercepat konektivitas ke Bandara Kulon Progo, ia akan melakukan upaya semaksimal mungkin termasuk mencari terobosan pendanaan baik ke Pemerintah Pusat maupun bekerja sama dengan sejumlah lembaga.

"Kami mengakui kapasitas APBD kami relatif kecil bahkan paling kecil di antara kabupaten/kota se-DIY sehingga kami harus melakukan upaya untuk mencari terobosan," kata dia.

Ia juga memiliki komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi pemerintahan desa. Pasalnya, sebagai orang nomor satu di Kulon Progo, Tedjo mengaku merintis kariernya mulai dari level desa.

"Saya tahu problematika di desa karena saya jadi pembantu carik (sekdes) dua tahun, kepala desa 12 tahun, camat lima tahun, Kabag Pemdes lima tahun, Asekda Kulon Progo 5 tahun sehingga persoalan-persoalan khususnya pemerintahan desa saya paham," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Akhirul Anwar
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper