Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Tanam Investasi US$1,92 Miliar di Jateng, Dominasi PMA

Realisasi investasi di Jawa Tengah mencapai Rp47,24 triliun per September 2019, meningkat 13,07% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp41,94 triliun. Adapun, investor asal Jepang mendominasi dengan kontribusi US$1,92 miliar.
Suasana bongkar muat kontainer di Terminal Peti Kemas (TPKS), pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Jumat(16/1/2015)./Bisnis-Juli Nugroho
Suasana bongkar muat kontainer di Terminal Peti Kemas (TPKS), pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Jumat(16/1/2015)./Bisnis-Juli Nugroho

Bisnis.com, SEMARANG - Realisasi investasi di Jawa Tengah mencapai Rp47,24 triliun per September 2019, meningkat 13,07% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp41,94 triliun. Adapun, investor asal Jepang mendominasi dengan kontribusi US$1,92 miliar.

Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, per September 2019 realisasi investasi mencapai Rp47,24 triliun. Perinciannya, Penanaman Modal Asing (PMA) Rp32,27 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp14,97 triliun.

Kepala DPMPTSP Jateng Ratna Kawuri menyampaikan reliasasi investasi PMA Jateng per September 2019 didominasi oleh investor asal Jepang, yang mencapai US$1,92 miliar (sekitar Rp26,88 triliun). Selanjutnya, investasi dari Korea Selatan sejumlah US$71,01 juta, Singapura US$29,84 juta, dan Hongkong US$21,81 juta.

“Investasi asal Negeri Sakura berkontribusi 89% terhadap total PMA di Jateng,” tuturnya kepada Bisnis, Kamis (14/11/2019).

Berdasarkan sektornya, investasi di bidang listrik, gas, dan air mendominasi PMA sebesar US$1,87 miliar atau 87%. Industri barang dari kulit dan alas kaki mencapai US$58,83 juta, kendaraan bermotor dan alat transportasi lainnya US$52,89 juta, tesktil US$38,74 juta, serta makanan dan minuman US$36,86 juta.

Adapun, lima besar bidang usaha yang diminati PMDN adalah listrik, gas, dan air Rp8,34 triliun, industri makanan Rp1,16 triliun, perumahan dan kawasan industri Rp912,7 miliar, jasa lainnya Rp852,92 miliar, dan tekstil Rp594 miliar.

Ratna menuturkan, realisasi investasi Jateng masih akan ditopang sektor energi dan infrastruktur sampai dengan 2021. Pasalnya, ada sejumlah proyek multi years yang sedang dan akan berjalan.

Ada tiga proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dalam proses pengembangan menuju tahap beroperasi secara komersial atau Commercial Operation Date (COD) di Jateng.

Tiga proyek tersebut adalah PLTU Tanjung Jati B Unit 5&6 (PLTU Jawa 4) berdaya 2x1.000 MW di Kabupaten Jepara, PLTU Batang berdaya 2x1000 MW di Kabupaten Batang, dan PLTU Cilacap Ekspansi 2 berkapasitas 1×1.000 MW di Kabupaten Cilacap.

Masing-masing proyek memiliki nilai investasi sekitar US$4,2 miliar, US$4,2 miliar, dan US$1,4 miliar. Artinya, ada dana sebesar US$9,8 miliar atau lebih kurang Rp137,2 triliun (kurs Rp14.000 per dolar AS) yang masuk ke Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper