Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Besok, Senin 18 November, Sosialisasi Pembebasan Tol Solo-Yogyakarta

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Krido Suprayitno mengatakan sosialisasi pembangunan tol pada awal akan dilakukan di Pemkab Sleman pada Senin (18/11/2019).
Ilustrasi./Antara-Mohammad Ayudha
Ilustrasi./Antara-Mohammad Ayudha

Bisnis.com, YOGYAKARTA — Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Krido Suprayitno mengatakan sosialisasi pembangunan tol pada awal akan dilakukan di Pemkab Sleman pada Senin (18/11/2019).

Sosialisasi tersebut dilakukan sekaligus untuk meluruskan kesimpangsiuran data di lapangan. Sementara sosialisasi perdana ini belum dilakukan kepada masyarakat, melainkan masih menyasar pemangku kepentingan di daerah dalam hal ini wilayah Sleman.

“Sosialisasi ke masyarakat mungkin akan dilakukan pada awal Desember [2019]. Tetapi ini kan berjenjang, pertama kepada pemangku wilayah termasuk SKPD yang memiliki kewenangan, serta melibatkan BPN sehingga ketika ada masalah bisa ikut mendampingi tim persiapan,” terangnya di Kepatihan, Jumat (15/11/2019).

Krido mengakui banyak bangunan di wilayah di Sleman yang bakal terkena dampak pembangunan tol. Hanya saja ia belum bisa menyebutkan secara detail titik-titiknya karena baru akan disampaikan pada sosialisasi pecan depan. Sosialisasi yang dilakukan perdana akan membahas pada objek trase tol Yogyakarta-Solo yang rencanan akan melalui dua etape khusus wilayah timur Sleman.

Etape pertama akan sosialisasi di Kecamatan Kalasan, terdiri atas Desa Purwomartani, Tirtomartani, Tamanmartani dan Selomartani, jumlah pentahapannya sangat menyesuaikan dengan dinamika masyarakat. Kemudian dilanjutkan etape kedua di Kecamatan Depok seperti Maguwoharjo dan Condongcatur serta Kecamatan Mlati terdiri atas Sinduadi dan Sendangadi.

“Misalnya di etape pertama itu ada empat desa, nanti akan dibuat berapa tahap tergantung kondisi menyesuaikan jumlah masyarakat,” ucapnya.

Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil memastikan tugasnya membebaskan lahan untuk pembangunan tol di DIY ke depan harus berjalan lancar. Oleh karena itu, manfaat yang didapatkan warga terdampak bukan lagi ganti rugi tetapi harus ganti untung. Terkait kemungkinan ada lahan milik Kraton yang terkenda dampak, pihaknya akan mengkomunikasikan lebih lanjut dengan Gubernur DIY.

“Intinya tanah akan dibebaskan, dan tanah rakyat dibayar dengan ganti untung bukan ganti rugi. Jika itu tanah pemerintah [SG] juga akan dibebaskan tetapi kalau di Jogja nanti akan bicara lebih lanjut dengan Gubernur dalam hal ini Sultan [HB X],” ucapnya.

Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin menyampaikan harapannya agar semua pihak di DIY mendukung pembangunan tol. Karena keberadaan tol akan memudahkan akses dan mengurangi kemacetan, transportasi dari dan menuju Yogyakarta menjadi nyaman dan bisa mengangkat perekonomian warga.

“Karena jalan semua akan terbuka, ada akses untuk pemberdayaan masyarakat. Semua rest area justru dari pedagang lokal itu yang kami harapkan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sunartono
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper