Bisnis.com, CILACAP — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperkirakan angin puting beliung atau langkisau masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah bagian selatan.
"Potensi terjadinya angin puting beliung tersebut disebabkan beberapa wilayah Jateng selatan masih dalam masa transisi," kata kata analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan, Rabu (11/12/2019).
Oleh karena itu, kata dia, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya angin puting beliung saat hujan lebat.
Menurut dia, potensi angin puting beliung dapat terjadi terutama ketika kondisi cuaca pada pagi hingga siang hari terlihat cerah dan panas terik.
"Akan tetapi, saat menjelang sore hingga sore hari atau menjelang malam hari, ada awan kumulonimbus yang berpotensi hujan lebat dengan durasi singkat yang disertai petir dan angin kencang," katanya.
Menurut Rebdi, awan kumulonimbus yang berpotensi mengakibatkan terjadinya hujan lebat dengan durasi singkat yang disertai petir dan angin kencang atau puting beliung itu berbentuk seperti bunga kol yang menjulang serta berwarna hitam gelap.
Baca Juga
Angin puting beliung memiliki karakteristik berupa durasi yang singkat atau sekitar 10 menit dan lokasi kejadiannya sangat lokal dengan luasan berkisar 5 sampai 10 kilometer sehingga sulit diprediksi.
"Selain itu, angin puting beliung kecil kemungkinan terjadi kembali di tempat yang sama," katanya.