Bisnis.com, SEMARANG — PT Bursa Efek Indonesia mencatatkan jumlah pemegang investasi efek atau Single Investor Identification (SID) di Jawa Tengah bertambah 27.560 akun per November 2019 atau naik 34 persen (tepatnya 33,85%).
Kepala Kantor BEI Perwakilan Semarang Fanny Rifqi menyampaikan jumlah akun baru di Jawa Tengah per November 2019 mencapai 27.560 SID, atau bertambah 33,85% secara year to date (ytd). Jumlah investor di Jateng pun meningkat menjadi 108.968 SID dari akkhir 2018 sebanyak 81.408 SID.
BEI menargetkan jumlah investor baru di Jateng mencapai 30.000 SID pada 2019, dan semakin meningkat menuju 50.000 SID pada 2020.
“Kalau kita lihat pada 2018—2019 di tengah kondisi pasar modal yang secara umum tertekan, minat investor baru masih bertumbuh. Makanya dengan kondisi pasar yang diperkirakan semakin positif pada 2020, jumlah investor baru juga diharapkan kian meningkat,” ujarnya, Selasa (17/12/2019).
Selain dari sisi jumlah investor, nilai transaksi juga cenderung mengalami peningkatan. Per November 2019, nilai transaksi pasar modal di Jateng mencapai Rp4,61 triliun. Sekitar 36,77% atau Rp1,69 triliun berasal dari Kota Semarang.
Menurut Fanny, perkembangan jumlah investor dan transaksi di pasar modal didorong oleh sejumlah kegiatan edukasi, seminar, dan workshop. Bahkan, Kantor BEI Semarang rutin melakukan kegiatan Sekolah Pasar Modal (SPM) dua kali setiap pekan.
Per November 2019, Kantor BEI Semarang atau wilayah Jateng 1 sudah melakukan SPM sebanyak 89 kali, terbanyak kedua secara nasional. Selain itu, ada penambahan 5 galeri investasi di sejumlah universitas dan sekolah tinggi, sehingga total ada 25 galeri investasi di Jateng.
Tahun depan, BEI akan mencoba berinovasi dengan mendirikan galeri investasi di instansi pemerintahan daerah. Dalam hal ini, bursa akan bekerja sama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD).
Pada Februari 2020, direncanakan galeri investasi ada di Kantor Pemkab Demak, dan April 2020 di Kantor Pemkot Semarang. Menurut Fanny, ekspansi ke kantor pemda sekaligus bertujuan meningkatkan jumlah investor dari kalangan PNS dan masyarakat umum.
“Saat ini, galeri investasi yang ada masih di universitas-universitas. Profil investor di Jateng juga kebanyakan pengusaha dan mahasiswa. Dengan buka galeri di kantor pemerintahan, harapannya ada penambahan investor khususnya kalangan PNS dan masyarakat umum,” jelasnya.
Baca Juga