Bisnis.com, SEMARANG – Setelah mangkrak selama 34 tahun, Bandara Ngloram akhirnya disinggahi pesawat, Sabtu (11/1/2020). Pesawat bermesin turboprop jenis Kinga Air 200GT menjadi pesawat pertama yang mendarat di bandara yang terletak di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng) itu.
Mendaratnya pesawat King Air 200GT itu pun disambut antusias warga. Banyak di antara mereka yang melambaikan tangan saat pesawat landing sekitar pukul 16.30 WIB. Mereka juga tak menyianyiakan momen itu dengan mengabadikan lewat kamera yang terpasang pada telepon genggamnya.
“Senang sekali melihat pesawat mendarat di daerah kami. Ini baru kali pertama, jadi wajar masyarakat sangat antusias dan berbondong-bondong datang ke bandara untuk melihat,” ujar salah seorang warga, Murtini, 35.
Murtini berharap, bandara baru tersebut dapat mendongkrak perekonomian masyarakat. Selain itu, proses transportasi masyarakat juga semakin mudah.
“Sekarang sudah komplet. Mau naik kereta bisa, bus bisa, pesawat juga bisa. Senang sekali rasanya,” imbuhnya.
Mendaratnya King Air 200GT membuka sejarah baru penerbangan di bandara yang dibangun sejak 1980 itu. Setelah sempat mangkrak dan tidak lagi digunakan, jalur perlintasan bandara kemudian dimanfaatkan warga menjemur padi.
Baca Juga
Meski demikian, warga tak bisa lagi menjemur padi di jalur tersebut karena setelah direnovasi, Bandara Ngloram akan kembali digunakan untuk melayani kebutuhan transportasi.
Renovasi Bandara Ngloram dikerjakan sejak 2018. Saat ini, sudah terbangun lintasan pesawat sepanjang 1.200 meter dan akan dilanjutkan hingga 2.600 meter. Sedangkan, terminal penumpang dan fasilitas lain akan dikebut atau diselesaikan tahun ini.
“Saya berharap adanya bandara ini bisa membantu masyarakat di sini untuk terhubung lebih cepat,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kemenhub, Polana B. Pramesti.
Polana menyebutkan masih ada kekurangan yang harus dilengkapi di Bandara Ngloram agar bisa melayani penumpang.
“Masih banyak kekurangan seperti terminal, lampu, navigasi, ATC, dan lain-lain. Mudah-mudahan akhir tahun sudah bisa dioperasikan untuk pesawat jenis ATR 72 terbatas,” terangnya.
Rencana Bandara Ngloram juga akan terintegrasi dengan jalur kereta api, karena jaraknya hanya berkisar 300 meter dari Stasiun Kapuan, Cepu.