Bisnis.com, SEMARANG - Kalangan perbankan dituntut untuk menyusun strategi guna mengoptimalkan potensi pasar daerah. Optimalisasi peran perbankan ini diharapkan mampu menopang target pertumbuhan ekonomi di angka 7%.
Ekonom Unika Soegijapranata Andreas Lako mengungkapkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi seharusnya menjadi berkah bagi perbankan.
Dari sisi permintaan, perbankan perlu ide inovatif untuk meningkatkan konsumsi masyarakat. Begitu pula dengan investasi yang masuk ke Jateng, porsi pembiayaan investasi ini menjadi hal yang bisa dioptimalkan bagi bank.
"Bagaimana perbankan khususnya Bank Jateng bisa merespons peningkatan konsumsi dan investasi ini, misalnya saja memberikan skema kredit untuk meningkatkan konsumsi masyarakat, juga kemudahan insentif misalnya bagi para investor yang masuk," ujar Andreas Lako dikutip dari laman resmi Bank Jateng, Senin (27/1/2020).
Ekonom Undip Maruto Umar Basuki menambahkan intervensi dalam hal literasi keuangan kepada masyarakat khususnya di wilayah yang tingkat kemiskinan masih tinggi juga diperlukan supaya pengembangan usaha bisa lebih bergairah dan bertumbuh.
Dengan lapangan kerja yang lebih besar, tingkat ketimpangan yang ada dengan daerah lain diharapkan juga semakin menurun. Menurut Maruto, sepanjang lima tahun terakhir peningkatan investasi penanaman modal asing (PMA) justru diikuti penurunan tenaga kerja.
Baca Juga
Oleh karena itu, perlu dipikirkan juga untuk menggerakkan pembangunan di desa yang harus ditumbuhkan supaya bisa mengakselerasi pendapatan masyarakat di perdesaan. Hal ini bisa dilakukan misalnya melalui sektor-sektor lain yang bisa membantu menggairahkan usaha seperti agroindustri.
”Dengan berorientasi pada pembangunan desa tentu akan menumbuhkan banyak sektor yang sebenarnya potensial untuk bisa mendorong perekonomian daerah,” kata Maruto.