Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun ini akan melakukan percepatan pembangunan kawasan industri di beberapa daerah seperti Kawasan Industri Batang dan Brebes. Terlebih Jawa Tengah telah memiliki role model pengembangan seperti Kawasan Industri Kendal (KIK)
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menuturkan, percepatan pembangunan kawasan industri di Jawa Tengah dilakukan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 7% pada tahun 2023.
Menurutnya, pembangunan tersebut akan dimulai tahun ini dan bakal terus berlanjut. Terlebih Jawa Tengah saat ini dijadikan tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Ini never ending. Tapi yang kecil-kecil sudah berjalan. Batang, begitu masuk satu dua tahun berjalan akan berlanjut terus, menggelinding terus. Kendal sudah berjalan. Brebes akan kita percepat. Mudah-mudahan tahun ini mulai, kalau sudah beres tahun depan masuk konstruksi dan selanjutnya menjual," kata Ganjar Rabu (22/1/2020).
Ganjar mencontohkan, sebagai role model, Ganjar mengatakan Kawasan Industri Kendal sudah layak dijadikan percontohan. Selain management pengelola yang bagus, pemerintah juga aktif menjalin komunikasi, terutama ketika para pengusaha mengalami kendala.
"Industri Kendal ini bisa jadi contoh untuk kawasan industri lain. Bagaimana mengelola dengan baik, management. dewan, membangun komunitas sampai pada perizinan-perizinan," katanya.
Baca Juga
Selain itu, dia juga menyampaikan telah menyiapkan sumberdaya manusia yang kompeten untuk mendukung dunia industri di Jawa Tengah lebih kompetitif. Bahkan Ganjar membuka pintu untuk perusahaan agar berkolaborasi dengan SMK yang berada di Jawa Tengah.
"Saya pesan kepada mereka. Tenaga kerjanya dari Jawa Tengah dong, kami punya SMK banyak. Kerjasama dengan kami lah, nanti kita desain," katanya.
Percepatan pembangunan kawasan industri tersebut tidak terlepas dari penyusunan konsep yang jelas dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam dunia industri. Bahkan Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia Sanny Iskandar mengatakan karena kejelasan tersebut perusahaan di sekitar Bekasi dan Karawang sudah mulai bermigrasi ke Jawa Tengah, baik di dalam kawasan maupun di luar kawasan industri.
"Kalau investor datang ke Indonesia, pasti milihnya ke Jawa Tengah. Karena kondusifitas atas dunia industri. Kondusif itu melebihi apapun. Kepala daerah lain mesti seperti ini," katanya.
Meski demikian, bukan berarti tanpa hambatan. Sanny mengatakan melonjaknya harga tanah untuk dijadikan kawasan industri jadi perkara yang sering dikeluhkan para pengusaha. Namun untuk perizinan, kondusifitas serta dukungan pemerintah, Jawa Tengah juaranya.
"Inti masalahnya dengan spekulan," katanya. (k28)