Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Pengamat: Cabai Tiap Tahun Sumbang Inflasi Jateng

Pengamat ekonomi Universitas Diponegoro Semarang Wahyu menilai, naiknya harga cabai menjadi penyebab inflasi di Jawa Tengah merupakan hal yang wajar.
Alif Nazzala Rizqi
Alif Nazzala Rizqi - Bisnis.com 03 Februari 2020  |  20:38 WIB
Pengamat: Cabai Tiap Tahun Sumbang Inflasi Jateng
Pedagang menunjukkan cabai keriting di salah satu pasar tradisional. - Antara

Bisnis.com, SEMARANG - Pengamat ekonomi Universitas Diponegoro Semarang Wahyu menilai, naiknya harga cabai menjadi penyebab inflasi di Jawa Tengah merupakan hal yang wajar.

Menurutnya, cabai merupakan komoditas yang setiap tahun menyumbang angka inflasi yang cukup besar, terlebih saat banyak bencana alam yang terjadi di Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

"Cabai dan komoditas pertanian sejenisnya memang selalu menyumbangkan inflasi yang cukup besar dikarenakan sangat tergantung pada iklim dan rawan rusak saat terjadi bencana alam," kata Wahyu kepada Bisnis Senin (3/2/2020).

Dia berpendapat, seharusnya masyarakat Indonesia sudah saatnya jangan tergantung pada cabai segar. Menurutnya, masyarakat Indonesia secara perlahan harus mulai mengkonsumsi cabai bubuk ataupun cabai kering.

"Di beberapa negara seperti Malaysia dan Thailand sudah terbiasa mengkonsumsi cabai bubuk. Saya rasa ini bagus karena saat panen raya produksi melimpah sebagian bisa dibuat cabai bubuk. Agar saat harga cabai segar tinggi bisa beralih mengkonsumsi cabai bubuk," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono menuturkan, penyebab utama inflasi di Jateng Januari 2020 adalah kenaikan harga cabai merah, minyak goreng, cabai rawit, mobil dan bawang putih.

"Sedangkan untuk penahan laju inflasi adalah turunnya harga sekolah menengah atas, bensin, telur ayam ras, tarif kereta api dan angkutan udara. Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2020 sebesar 0,09% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2020 terhadap Januari 2019) sebesar 2,81%," kata Sentot Senin (3/2/2020).

Menurutnya, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,64%.

"Sementara kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,37% kelompok kesehatan sebesar 0,31% kelompok rekreasi, olah raga dan budaya sebesar 0,26% kelompok pakaian dan alas kaki serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran masing-masing sebesar 0,16% dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,11%," katanya. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

inflasi jateng
Editor : Ajijah

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top