Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDRB JATENG: Daya Beli & Investasi Jateng Melambat

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah menunjukkan bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada 2019 mencapai 4,62% atau melambat dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 4,69%.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, SEMARANG - Di tengah tren positif pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah (Jateng), pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) dan investasi yang menjadi motor utama pertumbuhan justru melambat dibandingkan tahun 2018.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah menunjukkan bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada 2019 mencapai 4,62% atau melambat dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 4,69%.

Sementara pertumbuhan investasi atau pembentukan modal tetap bruto atau PMTB juga melambat yakni dari 7,68% pada 2018 menjadi 4,85% pada tahun 2019.

"Memang secara pertumbuhan melambat, tetapi secara nominal angkanya naik dibandingkan tahun lalu," kata Kepala BPS Jateng Sentot Bangun Widoyono di Kantor BPS, Rabu (5/2/2020).

Sentot melanjutkan bahwa untuk PMTB pelambatan ini disebabkan oleh tren kebutuhan investasi yang sudah tak berlanjut pada 2019. Tahun 2018, kata dia, ada beberapa proyek yang membutuhkan investasi pada tahun tersebut.

"Sedangkan sekarang mulai berkurang, jadi ada pelambatan. Tetapi masih tetap tumbuh," imbuhnya.

Di satu sisi, meski terjadi pelambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga, dia yakin kondisi ini akan berangsur membaik. Apalagi, jika melihat indeks tendensi konsumen yang meningkat pada kuartal IV/2019. "Ini menunjukkan bahwa rumah tangga cukup optimis terhadap kondisi ekonomi di Jateng," jelasnya.

Seperti diketahui pertumbuhan ekonomi Jateng pada 2019 mencapai 5,41% atau naik 0,1% dibanding tahun 2018 yang mencapai 5,31%. Capaian kinerja
ekonomi melebihi kinerja perekonomian nasional.

Adapun dilihat dari sisi struktur berdasarkan harga berlaku, porsi konsumsi rumah tangga menyumbang 60,33% dari total PDRB Jateng 2019. Sementara, PMTB mencapai 32,99%. Konsumsi rumah tangga juga menjadi sumber pertumbuhan Jateng paling tinggi yakni sebesar 2,73%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper