Bisnis.com, SEMARANG – Ekspor masker dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang melonjak seiring mewabahnya virus corona atau 2029 novel coronavirus (2019-nCoV).
Data Kantor Pelayanan dan Pengawasan (KPP) Bea Cukai Tipe Madya Tanjung Emas menunjukkan bahwa total netto ekspor masker mencapai 20,2 ton. Jumlah ini melonjak dibandingkan permintaan pada bulan yang sama pada 2019 yang hanya 2,8 ton.
Kepala KPPBC Tipe Madya Tanjung Emas Anton Martin mengatakan permintaan ekspor datang dari beberapa negara misalnya Singapura atau negara lain yang ingin menyiapkan persediaan guna mengantisipasi serangan virus corona.
“Januari ekspor masker dari Tanjung Emas terlihat tren meledak,” kata Anton, Jumat (7/2/2020).
Kendati demikian, Anton menjelaskan Bea Cukai juga akan terus melakukan pengawasan. Dia tak ingin permintaan ekspor dari negara-negara tetangga justru mengganggu stok dalam negeri. Apalagi, saat ini kebutuhan masker di lingkup Jateng juga cukup besar.
“Kemarin banyak yang menghubungi dari luar negeri. Tetapi jangan sampai ini justru membuat persediaan di dalam negeri terbatas,” jelasnya.
Adapun, Anton menjelaskan pemerintah tengah memperketat pengawasan barang dari China yang masuk ke Jawa Tengah. Makanan dan minuman menjadi komoditas akan terkendala dampak kebijakan tersebut.
Data KPPBC Tipe Madya Tanjung Emas sendiri menunjukkan Impor Jateng dari Wuhan pada Januari 2020 mencakup alat kesehatan, bahan kimia, kabel, kendaraan lainnya, perkakas tangan elektronik, hingga sanitary ware.
Total nilai pabean dari aktivitas impor Jateng ke Wuhan, China pada tahun 2019 dan Januari 2020 mencapai Rp32,1 miliar.