Bisnis.com, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat total nilai impor komoditas nonmigas tujuan provinsi ini dari Tiongkok di periode Januari hingga Desember 2019 mencapai US$4.107 juta.
Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono di Semarang, Kamis (6/2/2020), mengatakan, nilai tersebut mengalami penurunan dibanding periode yang sama 2018 yang mencapai US$4.174 juta.
"Tiongkok masih menjadi negara asal impor terbesar ke Jawa Tengah dengan 47,42 persen," katanya.
Menurut dia, total nilai impor Jawa Tengah di sepanjang 2019 mencapai US$12.567 juta. Dari nilai tersebut, lanjut dia, porsi terbesar merupakan bahan baku/ penolong yang mencapai 74,89 persen dari total impor.
Adapun untuk impor barang konsumsi, kata dia, porsinya hanya 6,34 persen.
Selain sebagai negara utama asal impor tujuan Jawa Tengah, Tiongkok juga menduduki posisi tiga besar negara tujuan ekspor setelah Amerika Serikat dan Jepang. Total nilai ekspor Jawa Tengah di sepanjang 2019 tercatat mencapai 8.673 juta Dolar AS.
BPS mencatat Jawa Tengah mengalami defisit neraca perdagangan selama periode Januari hingga Desember 2019 sebesar 3.893 juta Dolas AS.