Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menyebut untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi di level 7 persen dibutuhkan dukungan yang kuat dari sektor industri.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Provinsi Jateng M. Arif Sambodo mengungkapkan saat ini pertumbuhan sektor industri berada di level 5,19 persen. Angka ini ditargetkan terus meningkat hingga ke angka 7 persen sampai dengan 2024 mendatang.
"Yang terpenting adalah laju pertumbuhannya. Tentunya secara bertahap bisa tumbuh minimal 7 persen sampai dengan 2024," kata Arif kepada Bisnis, Selasa (11/2/2020).
Arif mengatakan prospek pertumbuhan industri di Jawa Tengah cukup prospektif. Apalagi saat ini ada beberapa kawasan industri baru yang bakal dibangun. Keberadaan kawasan industri baru ini diharapkan menjadi motor pertumbuhan industri khususnya di Jawa Tengah (Jateng).
Selain itu, pemerintah provinsi juga tengah menyiapkan beberapa strategi guna mendorong daya saing industri jateng. Pertama, pengembangan kewilayahan industri secara inklusif. Dalam hal ini, pemerintah provinsi mendorong daerah untuk menginisiasi kawasan-kawasan industri dengan orientasi pada industri bertujuan ekspor maupun substitusi impor.
Kedua, pemberdayaan industri kecil dan menengah (IKM) melalui pendampingan proses sampai dengan promosi dan pemasaran bahkan juga melatih menjadi eksportir. Ketiga, pembangunan sarpras industri bekerjasama dengan pusat untuk revitalisasi mesin-mesin industri utamanya yang kecil dan menengah
"Penguatan sumber daya industri utamanya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia juga menjadi fokus kami," tukasnya.
Seperti diketahui, perkembangan industri manufaktur di Jawa Tengah berpotensi terus berkembang menyusul tren pertumbuhan industri yang positif dan rencana munculnya pusat-pusat industri baru.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jateng yang dirilis belum lama ini menunjukkan, pertumbuhan industri di Jawa Tengah pada tahun 2019 mencapai 5,19%. Angka ini naik dibandingkan tahun 2018 yang tumbuh di kisaran 4,35%.
Selain dari sisi pertumbuhannya, sektor ini mampu menjadi motor pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 1,78% atau lebih tinggi dibandingkan pencapaian tahun 2018 yang hanya 1,50%. Sumber pertumbuhan tertinggi selanjutnya diikuti perdagangan 0,87% & konstruksi 0,52%.