Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dorong Pertumbuhan 7%, Ini Langkah Kanwil Bea Cukai Jateng & DIY

Pemanfaatan fasilitas fiskal maupun nonfiskal dari Bea Cukai diharapkan membantu pencapaian target pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang ditarget di angka 7% pada 2023.
Ilustrasi. Petugas Bea Cukai mengecek barang kiriman luar negeri/Antara
Ilustrasi. Petugas Bea Cukai mengecek barang kiriman luar negeri/Antara

Bisnis.com, SEMARANG - Pemanfaatan fasilitas fiskal maupun nonfiskal dari Bea Cukai diharapkan membantu pencapaian target pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang ditarget di angka 7% pada 2023.

Cahya Nugraha, Kepala Seksi Perizinan dan Fasilitas I Kanwil Bea Cukai Jateng DIY mengungkapkan fasilitas fiskal yang bisa dimanfaatkan pelaku ekonomi di antaranya pembebasan, pengembalian dan penangguhan Bea Masuk serta tidak dipungut pajak dalam rangka impor.

Sedangkan fasilitas non fiskal diberikan melalui pemangkasan birokrasi dan percepatan perizinan.

“Kami memberikan fasilitas fiskal untuk dapat meningkatkan pertumbuhan industri dan pertumbuhan ekonomi," kata Cahya dalam acara 'Mengenal Bea Cukai Lebih Dekat” yang dikutip, Senin (24/2/2020).

Selain pemberian fasilitas, otoritas kepabeanan juga akan menjalankan perannya sebagai community protection. Salah satu implementasinya yakni dengan mencegah barang-barang terlarang masuk ke Jawa Tengah.

"kami juga melindungi masyarakat dari masuknya barang-barang yang dilarang dan dibatasi”, ujarnya.

Di sisi lain, Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Anton Martin juga menyampaikan perihal penyesuaian nilai pembebasan terhadap barang kiriman dari US$ 75 menjadi US$3, merupakan salah satu mekanisme untuk melindungi industi UMKM domestik.

Menurutnya, saat ini terjadi pergeseran pola belanja konsumen saat ini yang berbeda dengan jaman dulu, sekarang banyak orang membeli segala sesuatu melalui e-commerce, sehingga dinilai perlu adanya penyesuaian.

"Ini masukan dari Industri Kecil Menengah (IKM) di dalam negeri. Kami sebagai pemerintah juga harus berlaku adil, kalau kita tidak menyesuaikan nilai pembebasan atas barang kiriman nanti akan mematikan industri kecil kita sendiri,” tuturnya.

?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper