Bisnis.com, BANTUL - Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyatakan perlunya mengaudit proyek pembangunan jembatan dan talut Kali Winongo di Jarakan, Panggungharjo, Sewon, Bantul, karena sudah dua kali talut sekitar jembatan tersebut ambrol selama tahun ini. Talut Jembatan penghubung Dusun Jarakan-Kaliputih tersebut kembali ambrol pada Selasa (3/3/2020) malam.
Pihaknya sudah meminta untuk mengaudit mulai dari perencanaan, proses lelang, sampai penyedia jasa konstruksinya. “Saya minta untuk melakukan audit,” kata Halim, Saat ditemui disela-sela peninjauan posko pencarian dan penyelamatan korban hilang yang diduga hanut terbawa arus Sungai Opak di Kembangsongo, Trimulyo, Jetis, Rabu (4/3/2020).
Halim mengaku prihatin dengan ambrolnya talut tersebut, maka audit secara keseluruhan untuk mencari penyebab pastinya apakah karena faktor alam tergerus air sungai atau karena kelalaian, “Kan mestinya mengikuti perencanaannya apakah yang salah perencanaannya atau karena yang salah itu penyedia jasanya atau faktor apa yang menjadikan talut itu ambrol,” kata dia.
Wakil Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul, Aryunadi juga mengaku prihtin dengan ambrolnya talut sekitar jembatan Jarakan, karena terjadi ambrol dalam waktu sekitar dua bulan. Pihaknya meminta rekanan untuk segera menyelesaikan kewajibannya memperbaiki talut tersebut.
Selain itu ia meminta proyek tersebut dievaluasi, “Perlu ada evaluasi dari pemerintah daerah terkait pembangunan tersebut jembatan tersebut,” kata Aryunadi. Anggota Dewan dari Dapil Sewon dan Bantul ini juga meminta rekanan segera memperbaiki kembali talut yang ambrol.
Kepala Dusun Jarakan, Slamet mengatakan ambrolnya talut jembatan Jarakan itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu tidak ada hujan di sekitar Jarakan, namun terjadi peningkatan volume air sungai Winongo karena hujan di wilayah Sleman dan Jogja. Ambrolnya talut sisi barat jembatan itu juga mengancam rumah di sampingnya, “Kami mohon segera diperbaiki,” kata Slamet.
Sebelumnya talut sisi timur jembatan yang ambrol pada awal Januari lalu, setelah beberapa hari diresmikan. Slamet mengaku tidak mengerti soal spesifikasi bangunan talut dan jembatan, namun berdasarkan informasi sejumlah warga spesifikasinya kurang dan warga sudah mengingatkan dari awal agar pembangunan talut dilakukan secara serius atau tidak asal-asalan.
Pantauan di lokasi talut yang ambrol di bagian barat jembatan tersebut posisinya di selatan sungai. Lebar talut yang ambrol mencapai sekitar 10 meter dengan ketinggian sekitar enam meter. Saat Selasa malam volume Sungai Winongo memang meningkat, bahkan jembatan Jarakan satu air sungai sudah meluber sampai halaman rumah warga di kawasan RT 5 Jarakan.