Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jateng Tambah 46 Rumah Sakit Tangani Kasus Corona

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan 13 rumah sakit sebagai rujukan perawatan pasien virus corona
 Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat melepas truk pengangkut untuk Pengiriman 41.250 masker ke Hongkong Taiwan dan Singapura, pada Senin (17/2/2020)./Bisnis-Alif Nazzala Rizqi
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat melepas truk pengangkut untuk Pengiriman 41.250 masker ke Hongkong Taiwan dan Singapura, pada Senin (17/2/2020)./Bisnis-Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menambah 46 rumah sakit untuk meningkatkan antisipasi dan mendukung kebutuhan masyarakat menghadapi persebaran Virus Corona.

Saat ini, selain terus berkomunikasi dengan pemerintah pusat dan kabupaten kota, Ganjar juga mengajak ilmuwan dan pengusaha untuk terlibat.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan 13 rumah sakit sebagai rujukan perawatan pasien virus corona. Setelah melihat perkembangan kasus di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah, Ganjar lantas menambah kekuatan di sektor medis.

"Jawa Tengah sudah menyiapkan 13 rumah sakit dengan ruang isolasi yang ada dan hari ini kita tambahkan 46 rumah sakit untuk membackup . Jadi saya berharap masyarakat tetap tenang," kata Ganjar, Sabtu (14/3/2020).

Untuk perkembangan kasus, Ganjar mengatakan telah intens berkomunikasi dengan pemerintah pusat maupun kabupaten/kota. Karena rawan resistensi, menurut Ganjar seluruh lapisan pemerintahan mesti bersatu padu menghadapi Covid-19. Baik dalam menyajikan data maupun penanganan.

"WHO sudah menyampaikan bahwa ini sudah ditetapkan sebagai Pandemi. Kita butuh gotong royong. Dunia pun menghadapi ini dengan kekuatan yang dimiliki, kita mesti berkontribusi. Negara bertanggung jawab atas semua ini," ujarnya.

Ganjar menghimbau agar masyarakat tidak lagi mengeluarkan kalimat-kalimat nyinyir apalagi memproduksi hoax. Karena persebaran informasi yang salah akan membuat situasi lebih buruk dan semakin membuat panik. Lebih baik, kata Ganjar, masyarakat turut melakukan kampanye pola hidup sehat. Terlebih para tokoh agama dan tokoh masyarakat.

"Kita mesti bersatu, hilangkan hoax, hilangkan nyinyir. Kita butuh kekuatan. Apa yang terjadi di Indonesia dan dunia jadi tanggung jawab kita. Mari kita melawan dengan baik," tuturnya.

Selain itu Ganjar juga mengharap keterbukaan informasi para pengusaha. Karena, selain kesehatan yang jadi perhatian serius Ganjar adalah aspek ekonomi. Keterbukaan tersebut meliputi kendala dan kondisi yang dihadapi saat ini.

"Yuk kita atur bareng-bareng agar semua bisa tetap hidup. Agar semua saling memperhatikan karena ini masa depan kita, karena ini kehidupan kita bersama," ujarnya.

Khusus untuk pengusaha masker maupun farmasi, Ganjar mengimbau jangan menaikkan harga. Kalaupun ada kesulitan bahan baku, Ganjar siap menggandeng ilmuwan untuk turut serta memikirkan hal tersebut.

"Mari kita ngomong dengan perguruan tinggi, dengan lembaga riset yang kita miliki. Mari kita produksi sebanyak-banyaknya. Ini adalah momentum kita untuk bangkit bersama dan kita harus bergandengan tangan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper