Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Relaksasi Utang, Pengusaha Jateng Butuh Kebijakan Konkret

Mengenai reschedule mengenai utang, semua masih menunggu.
Kebijakan soal kredit salah satu yang ditunggu pengusaha.
Kebijakan soal kredit salah satu yang ditunggu pengusaha.

Bisnis.com, SEMARANG — Pengusaha di Jawa Tengah meninta pemerintah segera merealisasikan kebijakan relaksasi bagi pengusaha atau perusahaan yang terdampak penyebaran virus corona atau Covid - 19.

Wakil Ketua Kamar Dagang & Industri Jateng Bernadus Arwin mengatakan pihaknya menunggu bantuan dari pemerintah. Apalagi aktivitas usaha mulai menurun, bahan baku langka, serta permintaan dari konsumen juga anjlok.

"Ada kemudahan misalnya mengenai reschedule mengenai utang, semua masih menunggu. Kami butuh yang konkret," kata Bernadus kepada Bisnis dikutip, Rabu (15/4/2020).

Bernadus menambahkan kondisi pengusaha di Jawa Tengah hampir di semua sektor mengalami penurunan. Ketegasan pemerintah dalam merealisasikan insentif atau kebijakan yang meringankan dunia usaha sangat dibutuhkan.

Jangan sampai, lanjut dia, eksekusi kebijakan yang lambat justru kembali merugikan pengusaha. Jika pengusaha gagal bayar, tentu akan berdampak ke nama baik dan ujung-ujungnya akan sulit dalam mengakses pembiayaan ke depan.

"Kayak listrik, pemerintah jelas untuk yang ukuran sekian free alias gratis. Nah, perbankan kita maunya jelas, skemanya seperti apa. Konkret, kalau enggak kan sulit bagi pengusaha," tegasnya.

Saat ini di Jawa Tengah terdapat 23.994 perusahaan dengan jumlah pekerja 1,68 juta orang. Rinciannya pekerja laki-laki 910.577 orang dan perempuan 769.231 orang. Sementara data Pemprov Jateng per Senin pekan lalu menyebutkan bahwa 191 perusahaan mulai terdampak Covid - 19 dengan pekerja di PHK sebanyak 24.240 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper