Bisnis.com, SEMARANG — Ekonom Universitas Diponegoro Wahyu Widodo mengatakan bahwa penuntasan pandemi corona atau Covid-19 menjadi satu-satunya jalan pemulihan ekonomi Jawa Tengah.
Namun, dia mengakui bahwa hal ini tak mudah, apalagi jika melihat angka resmi pemerintah yang sampai saat ini tambahan pasien positif masih terus meningkat.
"Ini yang menjadikan ketidakpastian makin tinggi," kata Wahyu kepada Bisnis, Kamis (7/5/2020).
Wahyu menuturkan bahwa ada banyak skenario yang bisa terjadi jika corona tak segera diatasi. Jika corona sampai September meskipun kondisi moneter terjaga, rupiah menguat, perekonomian 2020 bisa negatif karena produksi tetap akan berhenti total.
Sebaliknya jika corona bisa selesai pada Juli seperti optimisme pemerintah, pada akhir tahun ini proses pemulihan sudah terjadi.
Adapun kebijakan yang harus diambil, menurut Wahyu, adalah fokus jangka pendek dengan jaring pengaman sosiasl (social safety net) sebaik mungkin. Pemerintah harus memastikan paket yang sudah digelontorkan seperti perlindungan masyarakat 40% terbawah melalui bantuan reguler atau melalui realokasi dana desa tepat sasaran.
Baca Juga
"Ini akan menjaga konsumsi masyarakat dalam jangka pendek yang bisa diandalkan menopang pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.
Ekonomi Jateng pada kuartal 1/2020 hanya mampu bertumbuh 2,6 persen. Kinerja perekonomian ini diperkirakan terus terhempas karena dampak corona masih terus dirasakan hingga kuartal 2/2020 berjalan. Bahkan, target pesimisnya, serangan virus corona baru berakhir pada September 2020.