Bisnis.com, SEMARANG - Kinerja PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah atau Bank Jateng masih moncer kendati diliputi ketidakpastian akibat pandemi corona.
Kabar terbaru, Bank Jateng akan membagikan dividen senilai Rp748,09 miliar kepada Pemerintah Daerah se-Jateng selaku pemegang saham. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dari tahun sebelumnya sebesar Rp705,14 miliar.
Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno menuturkan, sepanjang tahun 2019, Bank Jateng mampu membukukan laba bersih Rp1,05 triliun. Dari jumlah tersebut 71 persen digunakan untuk pembayaran dividen dan sisanya 29 persen digunakan untuk cadangan.
"Peningkatan dividen Bank Jateng tersebut merupakan apresiasi Bank Jateng kepada pemegang saham atas kepercayaan dan dukungan yang baik selama ini," kata Supriyatno dalam keterangan resminya, Jumat (8/5/2020).
Supriyatno mengungkapkan sinergi antara Bank Jateng dengan Pemda, termasuk Cash Management System (CMS) Pemda, akan semakin meningkatkan kinerja dan kontribusi Perseroan.
Adapun pelaksanaan RUPS kali ini dilakukan melalui media conference sebagai bentuk pelaksanaan protocol kesehatan di tengah wabah pandemi Covid-19.
Dalam RUPS yang diikuti oleh seluruh Pemegang Saham yang terdiri dari 36 Pemda se-Jawa Tengah ini, para pemegang saham memberikan persetujuan Laporan Tahunan Direksi dan laporan pengawasan Dewan Komisaris, termasuk mengesahkan laporan keuangan tahun buku 2019.
Selanjutnya RUPS juga menyetujui pelepasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan Bank Jateng selama tahun buku 2019.
Selain itu, RUPS juga menyetujui penunjukan akuntan publik untuk melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan tahun buku 2020.
Supriyatno menuturkan, di tengah pandemi wabah Covid-19, Bank Jateng mampu mencatatkan capaian kinerja yang baik. Hingga akhir April 2020, total aset mencapai Rp72,75 triliun meningkat dari akhir tahun 2019 sebesar Rp71,86 triliun.
Peningkatan aset tersebut ditopang oleh penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp 57,73 triliun dan penyaluran kredit hingga Rp 48,93 triliun. Kurun empat bulan terakhir laba usaha mencapai Rp 513 miliar tumbuh 35,71% dari periode yang sama tahun lalu.
Dengan adanya wabah Covid-19, Bank Jateng juga telah melakukan restrukturisasi kredit bagi debitur yang terkena dampak pandemic tersebut. Data per 30 April 2020 menunjukkan bahwa terdapat 6.197 nasabah yang dilakukan restrukturisasi senilai Rp 2,99 triliun. Bank Jateng melaksanakan restrukturisasi kredit nasabahnya sesuai ketentuan yang diatur Otoritas Jasa Keuangan (OJK).