Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang membenarkan berita terkait klaster baru Covid-19 di rumah makan yang berada di Krobokan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang M. Abdul Hakam membenarkan jika ada klaster rumah makan, namun pihaknya tidak tahu menahu terkait nama rumah makan dan daftar nama positif yang tersebar dalam WhatsApp Grup (WAG) beberapa hari terakhir ini.
“Memang benar ada klaster rumah makan di daerah Krobokan. Sampai saat ini masih dalam penanganan dan penelusuran. Namun saya tegaskan bahwa informasi tempat makan beserta nama-nama yang tersebar di WAG seperti sekarang ini bukan resmi dari Dinkes," kata Abdul Hakam melalui siaran pers yang diterima Bisnis Sabtu (12/9/2020).
“Semua nama pasien confirm covid-19 kita rahasiakan kecuali untuk kepentingan penanganan medis. Dan itu ada kode etiknya bahwa nama pasien dilindungi, kan ya nggak mungkin kita sebar-sebar. Termasuk nama rumah makannya. Jika sampai tersebar, berarti ada oknum yang kurang bertanggung jawab, dan saya pastikan itu bukan dari orang Dinkes," tambahnya.
Dia menjelaskan kronologi penemuan klaster baru tersebut berawal dari salah seorang yang confirm Covid-19 diketahui dari sistem info covid.
Kemudian pihak Dinkes meneruskan info tersebut ke Puskesmas setempat untuk segera dilakukan tracing. Setelah melakukan pemeriksaan kontak erat pada keluarga pasien tersebut, petugas epid puskesmas juga melakukan pemeriksaan kepada kontak erat lainnya yang diketahui memiliki aktivitas di sebuah rumah makan.
“Sejumlah 30 kontak erat sudah kita swab. Hasilnya 20 konfirm positif. Saat ini 18 orang sudah ditangani pihak Dinkes di Rumah Isolasi Rumdin, dua orang lainnya dirawat di rumah sakit karena ada keluhan sesak nafas," ujarnya.
Baca Juga
Beliau juga menghimbau kepada masyarakat untuk selektif menerima informasi, jangan mudah percaya jika tidak jelas sumbernya.
“Insyallah semua tertangani dengan baik oleh Dinkes. Jadi mohon masyarakat untuk tidak resah, dan sekali lagi bijak menerima informasi. Tetap jaga kesehatan, disiplin protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, rajin cuci tangan dan hindari kerumunan," katanya. (k28)