Bisnis.com, YOGYAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DIY mencatat nilai ekspor pada Agustus sebesar US$ 31,2 juta atau turun 4,59 persen dibandingkan dengan bulan Juli 2020 (mtm).
Adapun selama Januari-Agustus 2020, nilai ekspor DIY mencapai US$242,2 juta atau turun 8,40 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019 lalu (yoy).
BPS DIY mencatat penurunan kinerja ekspor pada enam komoditas utama. Diantaranya adalah komoditas pakaian jadi bukan rajutan (-11.30 persen); minyak atsiri, kosmetik, dan wangi-wangian (-40.00 persen); kayu, barang dari kayu (-20.00 persen); barang-barang dari kulit (13.64 persen); barang-barang rajutan (-13.04 persen); dan tutup kepala (-33.33 persen).
Baca Juga
Pada Agustus 2020, BPS DIY juga mencatat bahwa semua sektor industri mengalami penurunan nilai ekspor. Penurunan paling dalam dialami oleh sektor pertanian yang hanya mencatatkan nilai ekspor sebesar US$ 0.3 juta atau turun -40.00 persen (mtm). Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan nilai ekspor sektor pertanian pada Agustus 2019 (yoy), terlihat kenaikan sebesar 50 persen.
Nilai ekspor DIY turun berturut-turut sejak Maret 2020 hingga ke titik terendahnya di US$ 8.1 juta pada Mei 2020 lalu. Pada Juni-Juli 2020, tren perbaikan mulai terlihat, meskipun kurva nilai ekspor masih harus turun lagi di Agustus 2020. Beberapa negara yang menjadi tujuan utama ekspor di DIY adalah Amerika Serikat, Jerman, dan Australia.