Bisnis.com, SOLO - Perhimpunan Pengusaha Biro Ibadah Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi) masih menunggu pengumuman dari Pemerintah Arab Saudi terkait rencana pembukaan kembali ibadah umrah di tengah pandemi Covid-19.
Dalam hal ini Arab Saudi belum mengumumkan negara mana saja yang boleh masuk untuk menunaikan ibadah ini.
Ketua Perpuhi Solo, Her Suprabu, mengatakan ibadah umrah dibuka kembali pada awal November 2020 mendatang. Namun demikian, ini berlaku untuk beberapa negara terlebih dahulu.
“Tahapannya dari Saudi membuka 30% baru nanti 70%. Namun demikian, ini untuk internal dulu dan masyarakat yang sudah ada di sana,” katanya, kepada wartawan, Senin (5/10/2020).
Menurutnya, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah sempat menyatakan tidak ada pemberangkatan untuk tahun ini. Namun demikian, kebijakan ini diralat sembari menunggu informasi lebih lanjut.
Meski begitu, sejumlah biro perjalan umrah khususnya di Soloraya melakukan persiapan. Salah satunya adalah pendataan calon jemaah umrah. Hal ini penting dilakukan untuk mengantisipasi dibukanya pemberangkatan umrah dalam waktu dekat.
Baca Juga
Ia mencontohkan calon jemaah yang tertunda mulai melakukan persiapan dokumen seperti paspor yang kemungkinan kadaluarsa. Dengan demikian, jika sewaktu-waktu dibuka bisa langsung persiapan berangkat.
Di sisi lain, terkait teknis pelaksanaan umrah di Arab Saudi, pemerintah setempat meluncurkan aplikasi Eatmarna. Aplikasi ini akan membantu menegakkan standar kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, ini juga guna memastikan calon jemaah sudah menjalani tes usap paling lama 72 jam sebelum keberangkatan.
Eatmarna juga berfungsi mengatur waktu bagi jemaah yang ingin menjalankan ibadah umrah maupun salat di Masjid Nabawi di Madinah serta Masjidil Haram di Mekah. Dalam hal ini untuk mengantisipasi kerumunan di masa pandemi.
Artinya, para jemaah merencanakan kunjungan mereka terlebih dahulu atau pun reservasi layanan opsional agar menjalankan ibadah dengan mudah dan nyaman melalui aplikasi tersebut.
Sebelumnya, penyetopan pemberangkatan umrah ini berakibat pada adanya penumpukan jemaah sekitar 30.000 orang di Soloraya. Rinciannya 20.000 jemaah umrah baru dan 10.000 jemaah yang batal berangkat sejak Februari 2020.
“Otomatis yang diprioritaskan berangkat nanti yang tertunda atau batal karena Covid-19. Misalnya di Dewangga ada 700 orang yang batal berangkat kemarin, ini yang kami utamakan. Akan tetapi, kami belum tahu sistemnya. Apakah di Arab Saudi ada pembatasan umur atau tidak,” kata pemilik Biro Umrah dan Haji Dewangga Lil Hajj tersebut.