Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid Naik, Okupansi Tempat Tidur Jateng yang Rendah Disorot

Kasus positif Covid-19 di Jawa Tengah naik, tetapi tingkat bed occupancy rate (BOR) rendah. Hal itu menjadi sorotan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan.
Ilustrasi penanganan pasien Covid-19./Antara
Ilustrasi penanganan pasien Covid-19./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menyoroti rendahnya bed occupancy rate (BOR) yang rendah di bawah 60 persen seiring dengan kasus Covid-19 yang cenderung naik di Jawa Tengah.

Dia mengatakan meski recovery rate di Jateng membaik per Oktober 2020, Luhut juga mengingatkan untuk terus mengawasi BOR di intensive care unit (ICU) karena terjadi kenaikan kasus positif beberapa persen pada Oktober.

"Ini juga perlu diwaspadai, karena sudah 65,1 persen sejak pertengahan September, tingkat BOR ICU Jateng selalu berada di bawah 60 persen," ujar Luhut melalui siaran pers pada Selasa (13/10/2020).

Luhut pada September 2020 ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk memimpin penanganan Covid-19 di sembilan provinsi prioritas.

Per 11 Oktober, angka BOR ICU Jateng naik hingga mencapai 65 persen. Semua jajaran mulai dari tenaga kesehatan, rumah sakit, hingga aparat Polda dan Pangdam Jateng diminta siaga mengingat kasus konfirmasi masih terus bermunculan.

Recovery rate Covid-19 di Jateng tercatat 76,5 persen, masih berada di bawah angka recovery rate nasional sebesar 77,3 persen.

Kasus konfirmasi aktif yang terjadi ada di beberapa kabupaten dan kota yang masih memiliki kasus aktif tertinggi yaitu Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Pati, Kudus, Kebumen, Wonosobo, Brebes, dan Sukoharjo.

Meski begitu, tren mingguan menunjukkan bahwa angka kasus di Kota Semarang sudah menunjukkan lebih positif. Saat ini Kota Semarang mencatatkan 9.648 kasus konfirmasi aktif dan kematian 644 jiwa.

Namun, untuk wilayah lain seperti, Kabupaten Semarang, Kebumen, Wonosobo, Brebes, dan Sukoharjo pada beberapa pekan terakhir menunjukan tren angka kasus yang terus meningkat.

"Untuk beberapa daerah ini mohon setiap bupati terus memperhatikan angka ini dan berkoordinasi dengan semua pihak untuk menurunkan angka konfirmasi aktif di daerah ini," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper