Bisnis.com, SEMARANG - Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah menunjukkan 51 persen UMKM di Jateng mengalami kendala dalam pemasaran.
Adapun, jumlah UMKM di Jateng yakni 4,1 juta. Dari jumlah tersebut, 51 persen mengalami kendala pemasaran, 25 persen mengalami kendala pembiayaan, 5 persen mengalami kendala bahan baku, dan 19 persen mengalami kendala lainnya.
Menanggapi kendala UMK di Jawa Tengah, Kepala OJK Regional 3 Jateng dan DIY, Aman Santosa menyelenggarakan program UMKM Bangkit di wilayah Jawa Tengah untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi.
"UMKM Bangkit ditujukan untuk mengintegrasikan seluruh potensi ekonomi dan kelembagaan yang ada untuk mendorong kebangkitan UMKM di Jawa Tengah," tuturnya, Senin (19/10/2020).
Menurutnya, program ini juga untuk melengkapi program-program serupa yang telah dilakukan beberapa pihak selama ini.
"Potensi ekonomi dan kelembagaan tersebut antara lain, keberadaan Industri Jasa Keuangan sebagai pendukung pembiayaan UMKM, keberadaan marketplace yang begitu marak yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pemasaran produk UMKM, keberadaan instansi-instansi Pembina UMKM seperti Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perdagangan dan Perindustrian," jelasnya.
Baca Juga
Dia menambahkan, tekhnologi informasi termasuk sistem pembayaran yang sudah demikian maju yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung produktivitas kerja UMKM.
"UMKM Bangkit memberikan dukungan akses pembiayaan bagi UMKM, pelatihan pemasaran dan transaksi di marketplace, pelatihan pengelolaan keuangan bagi UMKM. Ada juga pelatihan pengelolaan usaha dan produksi, pelatihan perizinan bagi UMKM, pengembangan platform digital," ujarnya.
Aman berharap program UMKM bangkit yang bertujuan untuk meningkatkan geliat ekonomi dan UMKM di Jawa Tengah dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (k28)