Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rajungan Jadi Andalan Ekspor Perikanan di Jawa Tengah

Ekspor rajungan nampaknya masih menjadi andalan sektor perikanan di Provinsi Jawa Tengah.
Proses pemilihan daging rajungan di PT Guna Citra Kartika (GCK) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah./Bisnis-Alif Nazzala Rizqi
Proses pemilihan daging rajungan di PT Guna Citra Kartika (GCK) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah./Bisnis-Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, SEMARANG - Ekspor rajungan nampaknya masih menjadi andalan sektor perikanan di Provinsi Jawa Tengah.

Dari data Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang sampai Sepetember 2020 rajungan menduduki peringkat pertama yakni 2.882 ton dengan nilai Rp755 miliar.

Kepala BKIPM Semarang Raden Gatot Perdana mengatakan, rajungan memang masih menjadi andalan Jawa Tengah untuk eskpor hasil perikanan. Hal ini disebabkan hasil tangkapan yang cukup banyak.

"Rajungan memang selalu menjadi primadona ekspor perikanan Jateng, karena memiliki pasar yang cukup bagus salah satunya Amerika Serikat," kata Gatot sapaan akrabnya Senin (26/10/2020).

Dia menambahkan, produk perikanan Jateng yang di eskpor pada bulan September mencapai 5.461 Ton meningkat 40% dari bulan Agustus yaitu 3.893 ton dan meningkat secara nilai menjadi Rp247 miliar dari sebelumnya Rp193 miliar.

Menurutnya, produk perikanan Jawa Tengah mampu diserap oleh 23 negara tujuan di luar negeri pada bulan ini, bertambah 2 negara dari bulan sebelumnya, dengan total jenis komoditi sebanyak 59 jenis produk.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng Fendiawan menambahkan bahwa rajungan menjadi komoditas unggulan di Jateng, bahkan nilai ekspornya pada 2018 mencapai 3.400 ton.

"Nilai ekspor rajungan sangat luar biasa sehingga untuk menjaga ketersediaan stok rajungan di alam, kami melakukan 'restocking' dan sosialisasi ke masyarakat agar menangkap rajungan menggunakan peralatan yang diizinkan, termasuk ukuran rajungan," katanya.

Sebagai bentuk pengawasan agar rajungan yang ditangkap nelayan itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, DKP Jateng melakukan sosialisasi ke kelompok-kelompok pengawas masyarakat dan nelayan.

Di sisi lain, salah satu pengusaha yang kerap melakukan eskpor rajungan ke Amerika Serikat yakni PT Guna Citra Kartika yang ada di Kabupaten Jepara.

Pemilik PT GCK, Suhartono menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan usaha ekspor sejak tahun 2012. Namun pihaknya sejak tahun 2014 pihaknya hanya mengirimkan produk daging rajungan kepada satu pembeli di Amerika Serikat.

Pembelinya yakni Byrd Internasional dengan jenis produk yang dikirim yakni Daging Rajungan yang dimasak Pasteurisasi.

"Daging rajungan yang kami olah kami peroleh dari sepanjang garis pantai utara Pulau Jawa dan sebagian Kalimantan," ujarnya.

Menurutnya pihaknya menjamin mutu dari daging rajungan sebelum dilakukan proses pasteurisasi. Mulai dari pengecekan kesegaran daging, penyortiran daging rajungan, pengecekan terakhir, proses pemilihan dan pengalengan, proses pemasakan pasteurisasi hingga proses penyimpanan dan pengiriman pihaknya selalu diperhatikan agar mutu terjaga dan tidak ada komplain dari pembeli.

Diketahui bahwa proses pasteurisasi merupakan proses pemasakan daging rajungan dengan cara merebus daging dalam kaleng di suhu 85 sampai 89 derajat celcius selama 2 sampai 2,5 jam dan proses pendinginan dengan suhu 0 derajat celcius dengan waktu yang sama. Dengan begitu bakteri dan kuman akan mati namun kesegaran dan rasa daging tidak berubah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper