Bisnis.com, SEMARANG - Nilai ekspor Jawa Tengah Mei 2020 sebesar US$456,42 juta atau turun 16 persen (tepatnya 16,29%) dibanding ekspor April 2020. Begitu pula jika dibandingkan dengan ekspor Mei 2019 turun sebesar 41 persen (tepatnya 41,26%).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jateng Sentot Bangun Widoyono mengatakan, ekspor non migas Mei 2020 mencapai US$420,14 juta, turun 20,97% dibanding nilai ekspor April 2020. Begitu pula jika dibandingkan ekspor non migas Mei 2019, turun 45,82%.
"Tiga negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Mei 2020 meliputi Amerika Serikat dengan nilai US$137,93 juta,disusul Jepang US$40,97 juta dan Tiongkok US$37,83 juta, dengan kontribusi ketiganya sebesar 53,67% selama periode Januari-Mei 2020," kata Sentot Rabu (1/7/2020).
Sementara itu, lanjutnya nilai impor Jawa Tengah Mei 2020 sebesar US$ 441,94 juta atau turun 42,13% dibanding impor April 2020. Begitu pula jika dibandingkan dengan nilai impor Mei 2019 turun sebesar 59,47%
"Impor nonmigas Mei 2020mencapai US$363,41 juta atau turun 42,54% dibanding impor April 2020. Begitu pula jika dibandingkan impor Mei 2019 turun sebesar 50,70," jelasnya.
Dia menambahkan, tiga negara pemasok barang impor non migas terbesar selama Mei 2020 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$144,43 juta, diikuti Amerika Serikat US$60,97 juta dan Thailand US$ 21,60 juta.
"Neraca perdagangan Jawa Tengah Mei 2020 surplus US$14,48 juta. Neraca perdagangan migas mengalami defisit US$42,25 juta, begitu pula komoditas nonmigas surplus US$ 56,73 juta," katanya.