Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DIY Kebut Vaksinasi Tenaga Pendidik

Percepatan tersebut dilakukan demi mempersiapkan pembelajaran tatap muka yang akan diujicobakan pada April atau Mei nanti.
Peserta melakukan cek kesehatan saat vaksinasi Covid-19 massal untuk Aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga pendidik di Balai Kota Yogyakarta, Umbulharjo, DI Yogyakarta, Selasa (23/3/2021)./Antara-Hendra Nurdiyansyah.
Peserta melakukan cek kesehatan saat vaksinasi Covid-19 massal untuk Aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga pendidik di Balai Kota Yogyakarta, Umbulharjo, DI Yogyakarta, Selasa (23/3/2021)./Antara-Hendra Nurdiyansyah.

Bisnis.com, YOGYAKARTA – Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, mengungkapkan bahwa masyarakat lansia dan guru bakal menjadi prioritas dalam program vaksinasi massal tahap kedua. 

Nah yang kita sedang siapkan minggu depan, untuk guru, kemudian pelaku pariwisata, UMKM, dan lansia. Besok lansia yang agak banyak. Kalau kemarin kan lansia baru 100 saja, besok enggak hanya lansia dari kota saja, melainkan kabupaten juga,” jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (29/3/2021).

Pembajun menargetkan 1.000 orang lansia di DIY bakal divaksinasi pada minggu depan. Dengan target itu, diharapkan proses vaksinasi bisa diselesaikan dalam waktu satu hari. “Inginnya lansia khusus saja, satu hari itu, dokter-dokternya akan kita kerahkan,” jelasnya. Pelaksanaan vaksinasi tersebut rencananya akan dilakukan pada 6 – 9 April 2021.

Dinas Kesehatan DIY juga terus melakukan percepatan proses vaksinasi bagi guru dan tenaga pendidikan lainnya. Ditargetkan, sebanyak 4.000 guru akan segera divaksinasi. “Terutama dari SMA yang milik Pemda,” tambah Pembajun.

Pekan lalu, Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan bahwa uji coba pembelajaran tatap muka bakal dilakukan pada bulan April atau Mei nanti. 5 SMA dan 5 SMK di DIY bakal melaksanakan uji coba tersebut. Nantinya, hasil pelaksanaan akan disampaikan kepada Gubernur DIY.

Agustinus Subarsono, pakar kebijakan publik UGM, menilai bahwa pelaksanaan pembelajaran tatap muka lebih menguntungkan ketimbang pembelajaran daring. “Orang itu kan mahluk sosial, sehingga ada keinginan bertemu dengan teman, guru, bukan sekadar untuk sekolah tapi juga untuk berinteraksi,” jelasnya.

Tak hanya vaksinasi, ada beberapa persiapan lain yang juga mesti dipikirkan sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka. Salah satunya adalah pembagian kelas.

“Jika ternyata tidak dapat masuk bersama, cara bergantian bisa dipakai sebagai solusi. Itu pendapat saya, jika ruang kelas tidak memenuhi maka dalam seminggu ada lima hari atau enam hari pembelajaran, bisa saja masuk tiga hari dan tiga hari di rumah,” jelas Agustinus.

Pada perkembangan lainnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta Bupati dan Wali Kota di daerahnya untuk ikut membantu pengawasan pelaksanaan pembelajaran tatap muka.

“Harapannya SOP ditegakkan. Saya titip agar bapak ibu guru yang memulai dulu, karena pengalaman kita di SMK Jateng itu, gurunya yang menulari murid. Maka kita harus hati-hati,” jelasnya saat meninjau persiapan pembelajaran tatap muka di Surakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper