Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Sultan Hamengku Buwono X Terima Vaksin Dosis Kedua

Gubernur DIY bersama istrinya, GKR Hemas, menjalani vaksinasi dosis kedua di RSUP dr. Sardjito. Pada kesempatan tersebut, Ngarsa Dalem mengimbau masyarakat lansia untuk tidak takut divaksin.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menjalani vaksinasi Covid-19./Antara
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menjalani vaksinasi Covid-19./Antara

Bisnis.com, YOGYAKARTA – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, bersama istrinya Gusti Kanjeng Ratu Hemas menjalani vaksinasi Covid-19 dosis kedua pada Sabtu (10/4/2021).

“Saya sudah kedua kalinya [divaksin], tidak ada kelainan [efek yang ditimbulkan] yang saya rasakan dari vaksinasi yang kedua ini,” kata Ngarsa Dalem dalam keterangan resminya.

Pada kesempatan tersebut, Ngarsa Dalem juga turut mengimbau masyarakat khususnya yang lanjut usia untuk tidak takut divaksin.

“Bapak dan ibu, khususnya lansia, bersedialah divaksin, karena ini memberikan ruang kepada kita untuk meningkatkan imunitas dengan harapan semoga tetap sehat,” tuturnya.

Bertempat di RSUP dr. Sardjito, Sleman, vaksinasi dosis kedua tersebut juga dilakukan pada sejumlah lansia yang berasal dari kelompok akademisi serta tokoh masyarakat. Sebelumnya, kelompok lansia tersebut telah menerima dosis pertama vaksin pada Maret.

Sri Sultan berharap agar program vaksinasi dapat segera rampung, sehingga kekebalan masyarakat terhadap Covid-19 meningkat. “Kita sebagai warga Jogja, saya mohon antisipasi untuk menjaga diri dari Covid-19.”

Pembajun Setyaningastutie, Kepala Dinas Kesehatan DIY, menjelaskan saat ini sekitar 590.000 orang lansia terdaftar program vaksinasi. Dari jumlah tersebut, baru 14,17 persen lansia yang sudah divaksin.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DIY, ada 41.844 orang penerima vaksin dosis pertama, sedangkan penerima vaksin dosis kedua baru 1,58 persen dari keseluruhan jumlah penerima.

Program vaksinasi lansia, menurut Pembajun, memerlukan kehati-hatian dalam pelaksanaannya. “Kita harus menguatkan peranan fasyankes [fasilitas pelayanan kesehatan) untuk memberikan layanan kepada lansia. Kalau pelayan publik itu [jumlahnya] sudah dua kalinya, sekarang giliran lansia. Fasyankes terus kita dorong untuk memprioritaskan lansianya dulu,” paparnya.

Keterbatasan kiriman dan stok vaksin juga menjadi salah satu kendala yang mesti dihadapi. Terkait hal tersebut, Pembajun berharap agar dalam waktu dekat pemerintah pusat dapat segera mengirimkan vaksin tambahan untuk percepatan program vaksinasi lansia di DIY.

“Mudah-mudahan setelah April, sesuai janji Pak Menkes, vaksin akan lebih banyak tersedia. Stok kami saat ini masih sekitar 16.000-an, tapi 12.000 sudah didistribusikan ke tiga kabupaten Kota. Jadi buffer yang tersedia sekitar 3.000-an vial,” jelasnya.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper