Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Sinyal Positif Pertumbuhan Ekonomi Banyumas

Pada tahun 2021 diperkirakan pertumbuhan ekonomi secara umum mulai memasuki tren perbaikan seiring dengan dimulainya program vaksinansi Covid-19 yang mendukung pemulihan kegiatan perekonomian.
Perajin menyelesaikan proses pembuatan bedug di Desa Keniten, Kedung Banteng, Banyumas, Jateng, Kamis (15/4/2021). Perajin bedug di Desa Keniten pada Ramadhan 1442 H ini kembali berproduksi setelah sempat berhenti sejak Maret 2020 karena tidak adanya pesanan bedug selama pandemi./Antara-Idhad Zakaria.
Perajin menyelesaikan proses pembuatan bedug di Desa Keniten, Kedung Banteng, Banyumas, Jateng, Kamis (15/4/2021). Perajin bedug di Desa Keniten pada Ramadhan 1442 H ini kembali berproduksi setelah sempat berhenti sejak Maret 2020 karena tidak adanya pesanan bedug selama pandemi./Antara-Idhad Zakaria.

Bisnis.com, PURWOKERTO - Pertumbuhan ekonomi di wilayah Banyumas Raya (eks Keresidenan Banyumas) pada 2021 secara umum diperkirakan mulai membaik, kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto Samsun Hadi.

"Pertumbuhan ekonomi eks Keresidenan Banyumas pada tahun 2020 tercatat sebesar minus 1,43 persen (secara tahunan/yoy), tumbuh terkontraksi dan menurun dibandingkan 2019," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (23/4/2021) sore.

Samsun mengatakan hal itu saat Diseminasi Informasi Perkembangan Ekonomi Nasional dan Daerah serta Kebijakan Bank Indonesia Terkini yang diikuti wartawan di Ruang Bima, KPw BI Purwokerto.

Menurut dia, penurunan pertumbungan ekonomi tahun 2020 tersebut didorong oleh keterbatasan aktivitas pelaku usaha dan penduduk akibat pandemi Covid-19 yang dampaknya masih terasa hingga saat ini.

"Sementara itu, pada tahun 2021 diperkirakan pertumbuhan ekonomi secara umum mulai memasuki tren perbaikan seiring dengan dimulainya program vaksinansi Covid-19 yang mendukung pemulihan kegiatan perekonomian," katanya.

Memasuki triwulan II tahun 2021, kata dia, perekonomian domestik secara perlahan membaik meskipun masih terbatas, sejalan dengan mobilitas yang masih rendah dan konsumsi yang mulai mengalami perbaikan.

Khusus untuk pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banyumas pada 2020, lanjut dia, tercatat sebesar minus 1,65 persen (yoy) atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya, sejalan dengan daerah lain yang juga mengalami perlambatan ekonomi.

"Industri pengolahan merupakan sektor yang memberikan pangsa terbesar dalam perekonomian di Kabupaten Banyumas dengan share sebesar 23,39 persen," katanya.

Lebih lanjut, Samsun mengatakan kinerja kredit di Banyumas sudah kembali membaik dengan pertumbuhan 3,18 persen pada triwulan I tahun 2021 setelah mengalami penurunan yang cukup signifikan akibat pandemi Covid-19 pada triwulan II dan III tahun 2020, walaupun belum kembali ke kondisi normal.

Di sisi lain, kata dia, kinerja dana pihak ketiga (DPK) kembali mengalami penurunan pada triwulan I tahun 2021 dengan pertumbuhan 8,42 persen atau menurun dibandingkan triwulan IV tahun 2020 yang sebesar 11,34 persen.

Menurut dia, kualitas kredit tetap terjaga tercermin dari tingkat kredit macet (non performing loan/NPL) yang relatif rendah pada triwulan I tahun 2021, yakni 1,33 persen.

"Likuiditas terpantau cukup memadai, dan tingkat loan to deposit ratio (LDR) terpantau mulai mengalami peningkatan tertinggi setelah pandemi, yaitu pada 66,89 persen," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper