Bisnis.com, SEMARANG – Gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) PT Sri Rejeki Isman Tbk bakal dibacakan pada Kamis (6/5/2021) siang. Investor tentunya bakal menebak-nebak, bagaimana pengaruh putusan tersebut pada kinerja emiten dengan kode SRIL tersebut.
Pada penutupan pasar Rabu (5/5/2021) kemarin, SRIL mengalami kenaikan 5 poin atau 3,33 persen, sehingga kini harga per lembarnya kembali menguat di 155.00. Sentimen pasar terlihat mulai kembali positif, setelah sebelumnya SRIL sempat mengalami penurunan. Pada 3 Mei 2021, misalnya, SRIL berada di posisi 149.00.
“Memang [gugatan PKPU] sangat berpengaruh, ini masalah fundamental. Terlalu besar beban utangnya, kalau dia tidak bisa menyanggupi dari sisi penjualan dan cash flow, kan berat,” jelas Melcy Rulandy Stenly Makarawung, Manajer Investasi Trimegah Sekuritas Semarang, Kamis (6/5/2021).
Ketika dihubungi Bisnis, Melcy mengungkapkan bahwa investor harus mulai berhati-hati sebelum memutuskan untuk membeli saham SRIL. “Harus melihat lebih jeli berita kedepan, bagaimana penyelesaian akan hal ini,” tambahnya.
Melcy mengungkapkan bahwa setidaknya ada dua pertimbangan yang mesti dipahami seorang investor sebelum melakukan transaksi. “Pertama kalau pembelian saham adalah alokasi aset, jadi penempatannya dimana aja. Seperti ke supermarket, tidak semua barang kita beli, tapi tergantung kebutuhan,” jelasnya.
Untuk meminimalisir resiko, investor dapat membeli saham dengan kinerja perusahaan yang baik. Hal tersebut setidaknya memberikan jaminan bahwa secara fundamental, kegiatan usaha perusahaan dapat mendukung peningkatan keuntungan.
“Kedua adalah timing. Kan gak mungkin kita beli langsung naik. Atau kita beli di harga terendah. Pasti ada masa dimana harga turun. Maka disitulah pentingnya belajar analisis teknikal. Tapi jangan salah, tidak ada yang sempurna karena grafik berasal dari perilaku investor. Yang perlu diingat, tidak semua perilaku investor itu tepat,” jelas Melcy.
Terkait prospek SRIL jelang pembacaan putusan PKPU, Melcy menyarankan investor untuk wait and see. “Kalau saya belum bisa menyarankan untuk investasi jangka panjang, lebih baik menunggu,” jelasnya.
Kenaikan yang terjadi pada Rabu, menurutnya, belum bisa dijadikan indikator pasti.“Ini kan hanya rebound sesaat, jadi investor harus hati-hati dalam berinvestasi. Paling tidak rajin buka laporan keuangan, agar mengerti dan punya bayangan kinerja perusahaan,” jelas Melcy.