Bisnis.com, BOYOLALI - Jumlah pasien konfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala atau OTG asal Kudus terus berdatangan untuk menjalani karantina di tempat isolasi terpusat Asrama Haji Donohudan, Boyolali.
Hingga Senin (7/6/2021) malam, jumlah sudah mencapai 216 orang. Mereka datang dalam tiga gelombang. Gelombang pertama pada Minggu (5/6/2021), gelombang kedua pada Senin siang dan gelombang ketiga tiba pada Senin malam.
Pemindahan pasien ini akan terus berlangsung secara bertahap. Total ada 1.280 OTG dari Kudus yang akan menjalani isolasi mandiri di Asrama Haji Donohudan.
Sementara itu, untuk menjamin keamanan pasien positif Covid-19 asal Kudus yang menjalani isolasi, Asrama Haji Donohudan dijaga pengamanan ketat berlapis. Pada lapis pertama ditempatkan petugas kesehatan (nakes) di gedung isolasi.
Mereka memakai baju alat pelindung diri (APD) lengkap. Tugas utama mereka memantau kesehatan para pasien.
Pada lapis kedua dijaga petugas polisi dan TNI dari Polres dan Kodim 0724/Boyolali.
Mereka bertugas melakukan penjagaan di sekitar gedung isolasi. Pada lapis ketiga juga ditempatkan petugas polisi dan TNI. Mereka berada di pintu masuk untuk menjaga orang luar agar tidak memasuki area asrama.
Pasien Kabur
Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond mengatakan aparat juga bertugas memantau pasien positif Covid-19 dari Kudus di Asrama Haji Donohudan dari kemungkinan kabur.
"Aparat Polri dan TNI ada di lapis kedua dan lapis ketiga. Mereka mengantisipasi orang luar yang ingin masuk ke asrama maupun memantau pasien yang mungkin ingin kabur, " ujarnya saat ditemui di Asrama Haji Donohudan, Senin (7/6/2021).
Morry memastikan layanan pasien Covid-19 di asrama terjamin. Hal ini menanggapi video yang beredar yang menyebut pelayanan makanan untuk pasien tidak memuaskan.
"Kami pastikan makanan di sini untuk pasien terjamin. Makanan dari katering yang menunya baik. Kendaraan pembawa makanan keluar-masuk asrama juga semua disemprot [disinfektan]. Makanan untuk petugas dibuat secara khusus di dapur lapangan yang kami siapkan juga di sini," jelasnya.
Pada sisi lain, sejumlah warga di sekitar Asrama Haji Donohudan mengaku tidak khawatir dengan keberadaan pasien Covid-19 asal Kudus di sekitar mereka.
Nyonya Bibit, salah seorang warga yang tinggal di utara asrama, tetap beraktivitas seperti biasa sejak asrama diisi pasien Covid-19.
"Tidak khawatir. Yang penting tetap jaga kesehatan. Mereka [pasien] kan tetap berada di dalam. Aman lah," ujarnya.
Camat Ngemplak, Kariyono, mengatakan bersama pemerintah desa setempat berkoordinasi dengan paguyuban PKL depan Asrama Haji Donohudan terkait aktivitas perdagangan mereka.
"Mereka diimbau agar tidak berjualan di sekitar lokasi karantina selama proses karantina pasien OTG asal Kudus untuk mengantisipasi penularan Covid-19," ujarnya.
Masjid Al Masjid Al-Mabrur di dalam kompleks asrama haji juga ditutup untuk umum.
"Sementara masjid Al Mabrur jiga ditutup sementara untuk umum," imbuhnya.
Penanggung Jawab Isolasi Mandiri Asrama Haji Donohudan, Sigit Armunanto, mengatakan kegiatan pasien selama di asrama antara lain olahraga pagi dan kegiatan seperti bersih-bersih gedung.
"Agar mereka tidak bosan, pagi mereka olahraga bersama. Nanti hari Selasa atau Kamis kami datangkan grup musik akustik untuk menghibur mereka. Tapi posisi mereka berjarak. Nanti pasien bisa berkaraoke juga. Ini hiburan untuk mereka supaya tidak bosan," ujarnya.