Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Irigasi Teknis Layani 53.800 Hektare Lahan di Jateng

Selama tiga tahun program RJIT Kementan berjalan, sebanyak 72 unit embung di Jateng juga berhasil dibangun.
Ilustrasi saluran irigasi./JIBI-Desi Suryanto
Ilustrasi saluran irigasi./JIBI-Desi Suryanto

Bisnis.com, SEMARANG - Kementerian Pertanian berhasil mengairi sebanyak 53.800 hektare lahan pertanian Jawa Tengah lewat program rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT).

Kepala Bidang Sarana Prasarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Tri Susilardjo, optimistis dengan perbaikan jaringan irigasi tersier ini produktivitas pertanian di wilayahnya akan meningkat.

"Jelas ada peningkatan produktivitas tanaman walaupun bukan satu-satunya dari RJIT. Ada [peningkatan] bisa dimulai dari benih unggul, RJIT, pupuk berimbang, penggunaan alat mesin termasuk sumber daya manusia. RJIT itu salah satu faktor," kata Tri Susilardjo, Rabu (30/6/2021).

Menurut Tri, program RJIT Kementerian Pertanian sudah berjalan di Jateng sejak 2019 dan berhasil mengairi kawasan pertanian seluas 12.250 hektare. Pada 2020, program RJIT mampu mengairi kawasan pertanian di Jateng seluas 14.300 hektare.

"Tahun 2021 ini sejumlah 545 unit [pendanaan RJIT]. Satu unit sekitar 50 hektare. jadi kalau ditotal selama tiga tahun, kita sudah rehabilitasi yang bisa mengairi 53.800 hektare lahan pertanian," ujarnya.

Dia menjelaskan, selama tiga tahun program RJIT Kementan berjalan, sebanyak 72 unit embung di Jateng juga berhasil dibangun. Sehingga, Tri berujar, dari program perbaikan jaringan irigasi tersier dan pembangunan puluhan embung tersebut, secara keseluruhan mampu mengalirkan air pada 55.600 hektare lahan pertanian se-Jateng.

"Dengan RJIT, otomatis jaringan irigasi yang bagus juga menjadi banyak. Ini mengurangi konflik (perebutan air) di tingkat petani," jelas Tri.

Dengan berjalannya program RJIT, Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah pada tahun ini akan menggenjot produktivitas pertanian sebesar 58,510 kintal per hektare. Tahun lalu, produktivitas pertanian di Jateng sebesar 56,93 kuintal per hektare.

Meski begitu, Tri mengakui program berbaikan jaringan irigasi tersier di Jateng masih belum merata di Jateng. Sampai saat ini, kata Tri, masih ada 17,7 juta meter jaringan irigasi di Jateng yang dalam kondisi rusak.

"Kami mengharapkan dari pusat masih bersedia melakukan pendanaan untuk program RJIT. Bentuknya bisa disalurkan lewat Provinsi Jateng atau langsung dalam diserahkan kepada petani," terang Tri.

Keberhasilan program pengairan ini pun turut membuat petani yang belum merasakan program tersebut meminta agar juga dibuatkan RJIT atau Embung di tempat mereka. Seperti kisah seorang petani di Desa Kebondowo, Kabupaten Semarang, Bambang Sulistiyo, mengatakan sudah menjadi kelaziman setiap musim kemarau, para petani di desanya saling berebut jatah air untuk lahan pertanian mereka.

"Kalau mulai Agustus sudah rebutan. sudah pakai jadwal hari ini blok ini, hari ini blok itu. Sudah kami susun secara sistematis per kecamatan," ujar pria yang menjadi Ketua Gabungan Kelompok Tani Ngudi Makmur Desa Kebondowo, di tempat terpisah.

Bambang berharap Kementerian Pertanian bisa segera memberi bantuan sistem pengairan bagi para petani di Desa Kebondowo. Bambang mengatakan ingin supaya Kementerian Pertanian membangunkan embung bagi para petani Kebondowo.

"Inginnya air dari Rawa Pening ditarik, terus dibikinkan mini embung, baru dibagikan ke petani. Urusan tanah, nanti kami usahakan. Pemerintah tidak usah beli, gratis. Itu harapan saya, monggo pemangku kebijakan," jelas Bambang.

Sekadar diketahui, Bambang membawahi tujuh kelompok tani Kebondowo. Anggota dari tujuh kelompok tani itu berjumlah sekitar 300 orang yang menggarap sekitar 200 hektare lawan pertanian. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper