Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update PPKM Darurat Semarang, BOR 74 Persen

PPKM Darurat diklaim berhasil menurunkan tingkat mobilitas penduduk di Kota Semarang hingga 19,2 persen.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi/Antara
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi/Antara

Bisnis.com, SEMARANG – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengungkapkan sejumlah perkembangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

“Kondisinya menurut kami sudah mulai kelihatan, dari angka [penambahan kasus harian] tertinggi 2.400 sekian, hari ini penderita kita ada di 2.194, dimana sekitar 541 adalah warga luar kota,” jelas Hendi, sapaan akrabnya, Senin (12/7/2021),

Dalam sebuah diskusi yang dilaksanakan secara daring, Hendi juga menyebutkan bahwa tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Semarang terus mengalami perbaikan.

“Kalau kemarin, seminggu yang lalu dua minggu yang lalu, mencari tempat tidur itu susahnya luar biasa, BOR kita mencapai 92 persen. Sekarang ini tempat tidur kita BOR-nya sudah mencapai 74 persen,” ungkap Hendi.

PPKM Darurat di Kota Semarang juga berhasil menekan angka mobilitas masyarakat. Hendi menyebut bahwa mobilitas masyarakat Kota Semarang berhasil turun 19,2 persen selama PPKM Darurat berlangsung.

“Meskipun tertinggi di Jateng, artinya itu baik, tapi masih jauh dari target 30 persen,” jelas Hendi. Lebih lanjut, sesuai instruksi yang diberikan Menteri Koordinasi Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, mobilitas masyarakat diharapkan mampu turun hingga 50 persen.

Hendi optimis PPKM Darurat yg berakhir pada 20 Juli nanti dapat terus menunjukkan tren penurunan kasus Covid-19 di Kota Semarang. “Mudah-mudahan sampai tanggal 20 ini kita sudah bisa berkurang separuh sampai 70 persen dari penderita Covid-19 yang ada di kota Semarang sebelum PPKM Darurat,” tambahnya.

Meskipun demikian, masih ada sejumlah tantangan yang mesti diselesaikan, salah satunya terkait pelaksanaan vaksinasi di Kota Semarang. Terkait hal tersebut, Hendi mengungkapkan 2 kendala yang terjadi di lapangan.

“Satu, ada beberapa sentra vaksin yang mereka harus melayani masyarakat supaya baik, cepat, dan tidak bergerombol. Kedua, hari ini, ketersediaan vaksinnya belum bisa membuat kita menekan gas dalam, jadi kita harus jaga ritmenya,” ungkap Hendi.

Untuk menjamin keberhasilan PPKM Darurat, Hendi meminta masyarakat untuk berperan aktif serta mengikuti imbauan yang diberikan pemerintah. “Saya rasa ini perlu catatan kita semuanya, bahwa kedaruratan ini berarti situasinya lagi genting. Situasinya gak biasa di Kota Semarang,” ucapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper