Bisnis.com, BATANG - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mencatat capaian realisasi nilai ekspor selama periode Januari hingga Juni 2021 menembus US$23,66 juta atau sekitar Rp331,3 miliar.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Subiyanto di Pekalongan, Senin (23/8/2021), mengatakan bahwa meski pemerintah melakukan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tetapi realisasi nilai ekspor terjadi kenaikan.
"Realisasi nilai ekspor semester pertama atau Januari hingga Juni 2020 hanya mencapai sekitar US$19 juta. Akan tetapi di tengah pandemi, nilai ekspor semester pertama 2021 mampu menembus US$23,664 juta," katanya.
Kenaikan nilai ekspor tersebut, kata dia, dipengaruhi adanya kebijakan pemerintah menerapkan kelonggaran kebijakan PPKM dan permintaan produk ekspor ke sejumlah negara juga naik.
Adapun tujuan ekspor antara lain AS, Jepang, Australia, Inggris, Belgia, China, Bahrain, Jerman, Kanada, Belanda, Hong Kong, dan Taiwan.
Subiyanto menyebutkan saat ini sebanyak 11 perusahaan yang telah mengantongi surat izin operasional mobilitas kegiatan industri sebagai bagian syarat melakukan kegiatan ekspor.
Baca Juga
"Saat ini ekspor masih lancar. Hanya saja, kegiatan ekspor masih melalui asosiasi sehingga produk tidak langsung bisa diekspor dari perusahaan yang bersangkutan. Adapun produk andalan yang diekspor adalah produk dari kayu," katanya.
Ia mengatakan 11 perusahaan itu meliputi PT Sengon Indah Mas, PT Bahana Bumi Pala Persada, PT Cipta Alam Prima, PT Albasia Batang Sejahtera, PT Sahabat Utama Industri, PT Rima Profil, PT Biwel Mitra Niaga, Helmi Saleh Dans'un, PT Adn Wood Batang, PT Batang Alum Industri, PT Wan Ho Indonesia.
"Kami berharap kondisi pandemi Covid-19 bisa segera berakhir sehingga aktivitas ekspor bisa kembali normal dan mampu meningkatkan nilai ekspor lagi," katanya.