Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meyakini bahwa iklim investasi di Jateng akan terus membaik.
Hal tersebut disampaikan Ganjar secara virtual saat membuka program Jelajah Investasi Jabar Jateng 2021 yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia pada Selasa (31/8/2021).
Menurut Ganjar, optimisme tersebut dibuktikan dengan mulai bergeliatnya ekonomi di Jawa Tengah meskipun masih dalam masa pandemi Covid-19.
"Cahaya itu sudah mulai terang. Ibarat sudah ada cahaya di ujung lorong. Sekarang penanganan pandemi Covid-19 sudah mulai terlihat hasilnya. Semoga dengan pandemi Covid-19 yang mulai terkendali, ekonomi di Jawa Tengah bangkit kembali," kata Ganjar.
Dia menjelaskan bahwa tantangan dunia usaha akan semakin berat, karena harus bersaing dengan daerah lain untuk memperoleh banyak investor. Namun, Ganjar optimis bahwa Jawa Tengah dapat memenangkan persaingan tersebut karena memiliki kesiapan infrastruktur maupun sumber daya yang mencukupi.
Salah satu strategi yang dilakukan untuk menarik investasi adalah menggenjot pembangunan kawasan industri di beberapa daerah di Jawa Tengah, yang sudah dilengkapi dengan infrastruktur yang dibutuhkan.
"Kalau ingin membuat sebuah kawasan industri, perencanaan pembangunan harus jelas dan dipikirkan secara matang, seperti ketersediaan energi, air dan infrastruktur," ujarnya
Selain itu, lanjut Ganjar salah satu wilayah yang memiliki potensi besar untuk menarik banyak investor adalah Kabupaten Batang. Pasalnya, di Batang terdapat sebuah kawasan industri yah cukup besar yakni Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Bahkan, menurut Ganjar KITB sudah ada pabrik besar yang sedang dibangun, sehingga potensi Batang sangat menarik untuk para investor baik dari dalam maupun luar negeri.
"KITB ini sangat seksi sekali untuk investasi. Tapi saya pesan jangan ada regulasi yang rumit, berbelit-belit dan pungutan liar serta yang paling penting harus aman," tegasnya.
Adapun, sepanjang kuartal II/2021, realisasi investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) ke Jateng tercatat mencapai Rp7,76 triliun, sedangkan penanaman modal asing (PMA) mencapai US$359,8 juta.
Pada kuartal sebelumnya, realisasi PMDN yang masuk ke Jateng mencapai Rp8,42 triliun, sedangkan PMA tercatat senilai US$263,1 juta.
Ganjar berharap agar adanya program Jelajah Investasi Jabar Jateng dapat memberikan masukan kepada pemerintah untuk meningkatkan investasi.
"Program ini sangat bagus sekali, saya harap kami dapat feedback bagaimana tetang proyeksi bisnis kedepan dan apa saja tantangannya," katanya.
Program Jelajah Investasi Jabar Jateng 2021 diselenggarakan atas dukungan para sponsor yakni DPMPTSP Jawa Barat, Diskominfo Jawa Barat, PT Migas Hulu Jabar (MUJ), PT Bandaudara Internasional Jawa Barat (BIJB), Bank BJB, JNE Regional Jawa Barat, Bank Indonesia Jateng, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, Bank Jateng Syariah, JNE Regional Jateng, XL Axiata, dan Daihatsu Semarang.