Bisnis.com, YOGYAKARTA – Perusahaan rintisan asal Yogyakarta, PT Global Sukses Solusi memiliki kiat khusus untuk memilih calon pekerjanya. Pasalnya, kualitas sumber daya manusia (SDM) berperan penting pada kinerja perusahaan yang bakal melantai bursa dengan kode emiten RUNS tersebut.
“Kita tidak akan pernah bisa jual apapun kalau kita tidak paham dengan produk kita. Even itu bukan di core business [atau] profit center, itu harus kita tekankan,” jelas Andri Kushendarti, VC Human Capital RUNS kepada Bisnis.
Andri mengungkapkan bahwa setiap melakukan perekrutan calon karyawan, perusahaan tersebut mesti melakukan pendidikan dan pelatihan yang dinamakan RUNS Academy. Harapannya, setiap orang yang lolos dan bekerja di perusahaan bakal memiliki modal serta kualitas SDM yang baik.
Sebagai perusahaan rintisan yang menawarkan layanan Enterprise Resource Planning (ERP), RUNS mesti membekali awak perusahaannya dengan pengetahuan bisnis yang baik. Pasalnya, wawasan tersebut bakal berguna untuk memberikan solusi bagi usaha yang dijalankan pengguna aplikasi RUNS.
“Kita akan assisting business client untuk menganalisis business process mereka. Makanya sampai hari ini pun antara engineering atau business analyst bahkan sedikit lebih banyak delivery atau business analyst-nya karena memang kita penekanannya di customer solution,” jelas Andri.
Sony Rachmadi Purnomo, co-founder sekaligus Direktur Utama RUNS, mengungkapkan bahwa melalui RUNS Academy perusahaannya mampu menjamin kualitas layanan yang nantinya bakal diberikan kepada pelanggan.
Hal tersebut berperan penting untuk menjaga pelanggan yang sudah ada juga bagi calon pelanggan yang tengah dijaring. “Kami usahakan standarisasinya terhadap product knowledge itu paham, tidak hanya di menu aplikasi, tapi juga di business processnya. Jadi teman-teman harus tahu ibaratnya pengaruh pola beli di perusahaan, operational supply chain, risk-nya,” jelas Sony.
Di tengah rencana RUNS untuk melantai bursa, Sony juga mengungkapkan bahwa perusahaannya tersebut bakal terus menjaga kualitas SDM yang ada. Bahkan, setelah suntikan dana Initial Public Offering (IPO) masuk ke perusahaan, proses perekrutan bakal tetap dilaksanakan sesuai kurikulum dari RUN Academy.
“Kalau kita mau perbanyak tim, lalu agak ngawur, terus kemudian menggadaikan standar. [Kami] gak berani. Talent yang merasa bisa banyak sekali, sayangnya cuma merasa,” jelas Sony.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
