Bisnis.com, SEMARANG – Kualitas produk perikanan Jawa Tengah mesti dijaga demi mempertahankan kinerja ekspor yang tengah moncer. Hal tersebut disampaikan Raden Gatot Perdana, Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, Dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang, saat dihubungi Tim Jelajah Investasi Jabar Jateng 2021 pada Kamis (9/9/2021).
“Kalau mutunya baik, buyer [luar negeri] pun akan senang. Karena produk yang diterima sudah sesuai dengan standar permintaan pasar luar negeri. Itu yang harus terus dijaga dan ditingkatkan,” jelas Gatot.
Gatot mengungkapkan bahwa untuk menjaga jaminan mutu produk, diperlukan modernisasi proses pengolahan perikanan. Pasalnya, proses produksi dan pengolahan tersebut bakal memberikan pengaruh secara langsung kepada produk yang dihasilkan nantinya.
Diperkirakan, kinerja ekspor produk perikanan Jawa Tengah pada tahun 2021 bakal mengalami pertumbuhan positif dibandingkan tahun sebelumnya.
“Paling tidak ada kenaikan sekitar 5 – 8 persen dari tahun lalu. [Memang] biasanya setiap tahun ada kenaikan. Tahun ini karena ada tambahan 2 perusahaan, dengan semakin banyaknya pelaku usaha atau eksportir, otomatis volume [ekspornya] akan bertambah,” jelas Gatot.
Wilayah pesisir Pantai Utara seperti Kabupaten Semarang, Kabupaten Pati, serta Kabupaten Rembang merupakan sentra perusahaan pengolahan produk perikanan di Jawa Tengah. Pasar ekspornya sementara ini masih di dominasi oleh negara-negara Asia seperti China, Jepang, dan Korea Selatan.
“Pengiriman masih banyak dilakukan dari Pelabuhan Tanjung Mas. Dengan produk olahan udang jadi yang paling diminati, tapi yang sudah value added. Seperti tempura atau ebi,” jelas Gatot.
Berdasarkan catatan BKIPM Semarang, pada Juli 2021, volume ekspor produk perikanan Jawa Tengah mencapai 3.552 ton. Angka tersebut menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan periode yang sama di bulan sebelumnya (month-to-month) dimana angkanya dilaporkan berada di 2.565 ton pada Juni 2021.
Sementara itu, kinerja positif juga terlihat dari nilai ekspor yang dihasilkan. Sebelumnya, pada Juni 2021, nilai ekspor produk perikanan dilaporkan di angka Rp382 miliar. Dimana pada Juli 2021 angkanya mencapai Rp429 miliar.
Liputan ini merupakan bagian dari program Jelajah Investasi Jabar Jateng 2021. Program Jelajah Investasi Jabar Jateng 2021 diselenggarakan atas dukungan para sponsor yakni DPMPTSP Jawa Barat, Diskominfo Jawa Barat, PT Migas Hulu Jabar (MUJ), PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), Bank Indonesia Jateng, Bank BJB, JNE Regional Jawa Barat, Bank Indonesia Jateng, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, Bank Jateng Syariah, JNE Regional Jateng, XL Axiata, dan Daihatsu Semarang.