Bisnis.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya mengurangi angka backlog, atau selisih antara kebutuhan dan persediaan perumahan. Bahkan pemprov sedang membantu pembangunan di enam daerah.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, bantuan pembangunan perumahan melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jateng tersebut berada di Kabupaten Cilacap, Brebes, Kendal, Purbalingga, Jepara, dan Kota Magelang.
“Kami cukup bangga, karena banyak partisipasi masyarakat muncul ketika kawan-kawan di dinas terkait (Disperakim Jateng) mendorong agar rakyat kita punya rumah. Ternyata effort-nya [upaya] bagus,” kata Ganjar melalui siaran pers, Selasa (19/10/2021).
Dia menambahkan, pemprov pun berikhtiar dengan memberikan bantuan sosial yang bersifat stimulan. Disperakim, kata Ganjar, telah kreatif melakukan program Jateng Gayeng Mbangun Omah Bareng, Tuku Lemah Oleh Omah. Yaitu Jateng membangun rumah bersama masyarakat dan stakeholder untuk membeli tanah untuk mendapatkan rumah. Sasarannya mengurangi backlog rumah sejumlah 419.000.
Meski masih banyak dan tentu tidak mudah, pemprov akan secara bertahap dengan upaya replikasi dan rasa optimistis mengintervensi, sehingga mengurangi beban masyarakat. Sasaran program yaitu warga miskin yang belum punya rumah.
“Jateng memfasilitasi pembelian tanah melalui kredit mikro BPR BKK Jateng, memfasilitasi pembentukan kelompok masyarakat (pokmas) untuk penyiapan pembangunan rumah, memfasilitasi pembangunan rumah melalui Bantuan Sosial Stimulan Rumah Sederhana Sehat atau Pembangunan Rumah Baru,” terangnya.
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Disperakim Jateng Arief Djatmiko mengatakan, programnya mengintegrasikan antara program pusat, program provinsi, program kabupaten/ kota, serta potensi masyarakat melalui CSR dan baznas.
“Jawa Tengah mulai tahun 2020, dan 2021 sudah memulai, tapi sifatnya stimulan yang mungkin akan menjadi replikasi terhadap progam di masyarakat. Contohnya di Jawa Tengah tahun ini, ada enam kabupaten yang melakukan pembangunan mandiri dan pembangunan komunitas,” terangnya.
Seperti di Cilacap, sasarannya komunitas pembuat gula Jawa. Jumlahnya 28 rumah. Di daerah itu tercipta kolaborasi yang baik. Misalnya, bantuan Pemerintah Provinsi Jateng berupa struktur bangunannya adalah Rumah Unggul Sistem Panel Instan (Ruspin) yang tahan gempa, dinding keliling, rangka atap dan penutupnya, dinding keliling kamar mandi, instalasi air bersih, air kotor dan listrik, serta upah tenaga padat karya untuk tiga orang selama enam hari. Kolaborasi lain bersama Dispermades Jateng, berupa pembangunan makadam jalan dan drainase.
Dukungan dari pemerintah kabupaten berupa jalan aspal dan RTH, swadaya masyarakat berupa plester lantai, pembatas ruangan, plester dinding, pintu dan jendela. Dukungan pihak ketiga yaitu struktur bangunan musala, jaringan listrik serta Baznas adalah finishing musala. (k28)