Bisnis.com, JOGJA — Pertumbuhan ekonomi DIY triwulan III 2021 dinilai akan tetap tumbuh positif.
Wakil Ketua I ISEI Cabang Yogyakarta, Amirullah Setya Hardi, mengatakan meski ekonomi DIY tumbuh tetapi besarannya lebih rendah dari triwulan sebelumnya.
“Prediksi saya pertumbuhan ekonomi DIY triwulan III-2021 dengan skenario moderat tetap tumbuh positif, dan jika menerapkan skenario optimistis maka bisa mendekati pertumbuhan ekonomi pada Triwulan II-2021,” ujar Amirullah Setya Hardi, dalam diskusi informal dengan topik Optimisme Pertumbuhan Ekonomi DIY, di Lobiantoro Arowana, Wirobrajan, Sabtu (30/10/2021).
Amirullah yang juga dosen FEB UGM tersebut mengatakan pertumbuhan ekonomi triwulan III-2021 dimungkinkan lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya karena penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 dan 4.
Kebijakan tersebut menjadikan aktivitas produksi dan konsumsi juga menurun sehingga dimungkinkan pertumbuhan ekonomi juga menurun. Selanjutnya Amirullah menegaskan meskipun pada Triwulan III-2021 diterapkan PPKM level 3 dan 4, berdasarkan data periode 2010-2020 pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III paling tinggi, termasuk pada Triwulan III-2020 dalam periode pandemi Covid-19.
“Sikap optimistis harus dibangkitkan untuk pertumbuhan Triwulan IV-2021, hal tersebut terkait penerapan PPKM level 2 di DIY, sehingga sampai akhir 2021 perekonomian ekonomi DIY tetap tumbuh positif,” ucap Pemilik dan pengelola The Alana Hotel & Convention Center Yogyakarta, Bogat AR.
Baca Juga
Bogat melihat setelah penerapan PPKM level 2, roda kegiatan ekonomi di DIY meningkat termasuk kegiatan pariwisata dan turunannya seperti hotel, restoran, transportasi, destinasi wisata dan sebagainya. Terkait dengan kegiatan pariwisata, Bogat berharap pelaku usaha pariwisata memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan Kebersihan (Cleanliness), Kesehatan (Health), Keselamatan (Safety), dan Kelestarian Lingkungan (Environment) atau yang dikenal dengan CHSE.
Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, Y. Sri Susilo mengatakan optimisme pertumbuhan ekonomi di DIY harus dibaca dan disikapi dengan bijak. Bijak mencermati angka pertumbuhan ekonomi dalam arti juga harus dilihat pertumbuhan ekonomi masing-masing sektor atau lapangan usaha termasuk jenis usahanya.
Pasalnya ada sektor usaha yang tumbuh positif tetapi juga masih yang ada tumbuh negatif. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi positif tidak boleh diartikan seluruh sektor dalam perekonomian mengalami pertumbuhan yang positif. Sebagai contoh, pertumbuhan ekonomi DIY Triwulan II-2021 yang sebesar 11,81 persen (yoy) ternyata terdapat lapangan usaha yang tumbuh negatif seperti pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mengalami sebesar 26,0 persen.