Bisnis.com, SEMARANG — Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan "Gebyar Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah Jawa Tengah 2021" sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan uang rupiah.
Acara ini diselenggarakan secara hybrid pada Sabtu (13/11/2021) dengan menghadirkan sejumlah narasumber baik dari kalangan tokoh publik maupun influencer seperti Susi Pudjiastuti dan Dian Sastrowardoyo.
Rangkaian acara Gebyar CBP Rupiah Jawa Tengah 2021 juga turut dimeriahkan dengan kompetisi perlombaan kreatif yang diikuti oleh 530 peserta.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Pribadi Santoso mengatakan bahwa program ini merupakan salah satu agenda komunikasi strategis KPwBI Provinsi Jawa Tengah dalam menciptakan rasa cinta yang besar dan diimbangi dengan perilaku bangga serta memahami rupiah secara utuh.
"Cinta Rupiah sama dengan mencintai Indonesia. Bangga Rupiah sama dengan menjaga kedaulatan. Paham Rupiah sama dengan mewujudkan stabilitas serta kesejahteraan negara," ujarnya.
Pelaksanaan acara puncak Gebyar CBP Rupiah Jawa Tengah 2021 yang hanya berselang tiga hari dari peringatan Hari Pahlawan, juga sekaligus mengingatkan kepada masyarakat agar turut mengambil peran dalam meneruskan perjuangan para pahlawan melalui perilaku cinta, bangga dan paham rupiah.
Perilaku cinta rupiah dapat diwujudkan dalam bentuk mengenali, merawat, dan menjaga uang rupiah. Rasa bangga terhadap rupiah bisa terus ditingkatkan dengan memahami bahwa rupiah bukan hanya merupakan alat pembayaran yang sah, tetapi juga merupakan simbol kedaulatan negara dan alat pemersatu bangsa. Paham akan rupiah berarti paham bertransaksi, paham berbelanja, dan paham berhemat.
Pengelolaan rupiah menjadi penting, karena permintaan masyarakat untuk bertransaksi menggunakan rupiah tetap tinggi dalam segala kondisi, termasuk dalam situasi pandemi Covid-19.
Sepanjang Januari—Oktober 2021, terdapat Rp51,58 triliun uang yang diedarkan Bank Indonesia melalui KPwBI Provinsi Jawa Tengah. Sementara itu, uang yang masuk kembali ke KPwBI Provinsi Jawa Tengah tercatat senilai Rp87,94 triliun. Pada periode yang sama, terjadi peningkatan uang tidak layak edar (UTLE) yang masuk sebanyak 31,23%.
