Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Perhotelan Jateng Berharap Berkah Nataru

Kebijakan PPKM jelang Nataru diharapkan mampu mendongkrak tingkat hunian kamar hotel serta jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah.
Ilustrasi./Antara-Nyoman Hendra Wibowo.
Ilustrasi./Antara-Nyoman Hendra Wibowo.

Bisnis.com, SEMARANG - Sektor perhotelan dan pariwisata di Jawa Tengah sedang menanti berkah perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pasalnya, usai pemerintah resmi mencabut rencana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah diperkirakan bakal mengalami peningkatan.

“Perhotelan dan pariwisata di Jawa Tengah sudah merasa aman. Sekarang sudah mulai normal dan menyambut Nataru dengan gembira. Kemarin kan wait and see, sekarang kita sudah mulai berani buat paket [wisata] Nataru, khususnya paket dinner,” jelas Bambang Mintosih, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Provinsi Jawa Tengah dikutip, Jumat (17/12/2021).

Bambang mengungkapkan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya, kebijakan PPKM telah berdampak pada rendahnya tingkat keterisian atau okupansi kamar hotel di Jawa Tengah. “Tingkat huniannya waktu ada aturan itu sempat 10 persen. Sekarang sudah di 25 persen. Jelang 2-3 sebelum Nataru itu biasanya sudah penuh,” ungkapnya kepada Bisnis.

Bambang juga menjelaskan bahwa saat ini sudah mulai banyak wisatawan yang melakukan reservasi di hotel-hotel di Jawa Tengah. Meskipun demikian, jika dilihat dari asal daerahnya, wisatawan lokal lebih banyak mendominasi.

“Sementara ini baru wisatawan asal Jawa Tengah yang melakukan reservasi. Sudah lumayan banyak. Cuma yang dari Jakarta belum,” jelas Bambang ketika dihubungi melalui sambungan telepon.

Lonjakan wisatawan di Jawa Tengah tentunya jadi angin segar bagi pelaku pariwisata. Pasalnya, selama dua tahun terakhir, jumlah kunjungan wisatawan mengalami penurunan drastis. Hal tersebut dapat dilihat dari sejumlah indikator yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah.

Pada Oktober 2019, jumlah kedatangan penumpang angkutan udara bisa mencapai 231.167 kedatangan. Namun, setelah pandemi Covid-19 menghantam, jumlahnya tak pernah menembus angka 60.000. Pada Oktober 2020 misalnya, ada 59.601 kedatangan penumpang angkutan udara. Sementara pada periode yang sama di tahun 2021, angkanya tak jauh berubah, tepatnya di 59.603 kedatangan.

Meskipun demikian, proses pemulihan sudah mulai terlihat dari indikator Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang. Jika pada Oktober 2020 angkanya berada di 35.05 persen, pada Oktober 2021 lalu posisinya telah mencapai 41.48 persen.

Perbaikan juga terlihat dari indikator Rata-rata Lama Menginap (RLM) yang pada Oktober 2020 angkanya mencapai 1.29 malam. Pada Oktober 2021, BPS Provinsi Jawa Tengah mencatat RLM tamu hotel berbintang di wilayah tersebut mengalami pertumbuhan hingga mencapai angka 1.32 malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper