Bisnis.com, SURAKARTA — Hetero Space membuka ruang kolaborasi yang kedua di Surakarta, yang disebut dengan Hetero Space Solo. Sebelumnya, Hetero Space dibuka pertama kali di Semarang pada 2020 dan telah menjadi rumah bagi pelaku bisnis UMKM maupun pelaku usaha rintisan atau start-up.
Pembukaan Hetero Space Solo diawali dengan rangkaian acara Hetero Fest yang berlangsung pada Sabtu-Minggu, 18-19 Desember 2021. Acara tersebut dimeriahkan oleh berbagai kegiatan seperti talkshow, pameran UMKM, pentas seni, pameran lukisan, dan bootcamp untuk perusahaan rintisan.
Bootcamp tersebut merupakan salah satu tahapan dari Hetero for Startup Season 2. Acara ini n diikuti oleh 40 tim start-up terbaik yang akan bertemu dengan mentor dan dibekali materi berdasarkan studi kasus yang telah disiapkan, lalu dilanjutkan seleksi menuju 20 tim menuju mentoring session.
Kepala Balai Pelatihan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Hatta Hatnansya Yunus, menjelaskan bahwa Hetero Space Solo memiliki sejumlah ruangan, seperti Komunal Area, Maker Space, Private Office, Meeting Room, Studio, serta Event Space.
“Jadi teman-teman nanti di area co-working bisa bekerja, bisa berjejaring, dan sebagainya. Kemudian ada Private Office, ada Event Space, kemudian ada juga pendopo. Itu bisa digunakan untuk berkreasi, untuk berkesenian. Ada juga Maker Space yang pertama Maker Space Food, Maker Space Wood, dan insyaallah kita ada ruang untuk fotografi dan Refreshing Area,” jelas Hatta.
Hatta juga menambahkan bahwa keberadaan Refreshing Area tak cuma diperuntukkan demi menunjang asupan hiburan di Hetero Space. Menurutnya, di kalangan pengguna co-working space, refreshing area biasanya dimanfaatkan untuk berjejaring dan berkolaborasi.
Hetero Space Solo menempati lahan seluas 1.500 meter persegi di Jl Jenderal Urip Sumoharjo No 92, Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Surakarta. Ruang kerja bersama ini sebelumnya merupakan gedung milik Dinas Pekerjaan Umum, yang telah direnovasi untuk menyediakan ruang-ruang yang dibutuhkan, serta membangun suasana yang lebih ‘muda’.
Hatta menjelaskan bahwa pembangunan Hetero Space Solo dilaksanakan tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (ABPD). “Ini kegiatan gotong royong antara Forum Komunikasi BUMD, BUMN, Infrastruktur, Bank Jateng. Semuanya yang menyumbang dari mereka. Angkanya hampir Rp2,2 miliar,” ungkapnya.
Area-area itu diharap membantu menunjang produktivitas para pengguna. Adapun, jam operasional tempat ini mulai Senin sampai Jumat, pukul 09.00-18.00 WIB.
