Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sudah 2022, Bank Jateng Masih Tunda Niat IPO, Ini Alasannya

Rencana IPO mengemuka sejak 2017 lalu. Mulanya, Bank Jateng berencana untuk melantai bursa pada 2019 kemarin. Namun, hingga 2022, rencana tersebut masih urung dilaksanakan.
Bank Jateng./Foto/Istimewa
Bank Jateng./Foto/Istimewa

Bisnis.com, SEMARANG - Bank Jateng kembali menunda rencana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Mulanya, IPO bakal digelar pada 2019 lalu. Namun, hingga tahun 2022 ini, rencana tersebut masih urung untuk dilaksanakan.

"Bagi Bank Jateng sendiri, keputusan IPO itu didasarkan pada momentum dan juga sejauh mana Bank Jateng memerlukan peningkatan modal. Kalau saja modal itu sudah bisa dipenuhi dari para pemegang saham, so what?," ucap Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno, dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (10/1/2022) kemarin.

Supriyatno menjelaskan bahwa ada sejumlah alasan mengapa pihaknya masih menunda rencana yang telah mengemuka sejak 2017 lalu itu. "Perusahaan ini masih sangat menguntungkan, jadi jangan dulu (IPO) dong," ucapnya.

Sepanjang 2021, laba usaha Bank Jateng dilaporkan mengalami pertumbuhan hingga 14,71 persen. Nilainya dilaporkan mencapai Rp1,77 triliun dan mencatatkan rekor tertingginya dalam tiga tahun terakhir.

Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) pada 2021 berada di angka 3,17 persen. Angka tersebut masih berada di bawah batasan Otoritas Jasa Keuangan yang mematok angka maksimal di 5 persen. "Saat ini Bank Jateng dalam kondisi yang baik, sehat, dan terus bertumbuh," jelas Supriyatno.

Kondisi pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya rampung juga menjadi penyebab ditundanya rencana Bank Jateng untuk melantai bursa. "Situasi saat ini, saya tidak mau bilang uncertain, tapi kami masih menunggu perekonomian normal kembali. Kalau kita jual setidaknya bisa mendapat harga yang tinggi. Reasoning ekonomi sangat kita perhatikan, mudah-mudahan 2022 bisa membaik sehingga kita bisa memperbaiki dan mempertajam analisa kita untuk bisa IPO," jelas Supriyatno.

Dalam catatan Bisnis, rencana Bank Jateng untuk melantai bursa telah mengemuka sejak 2017 lalu. Saat itu, Supriyatno bahkan sempat menyebut bahwa IPO bakal dilakukan paling cepat pada tahun 2019.

Direktur Ritel dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng pada saat itu, menjelaskan bahwa ada sejumlah strategi penambahan modal yang masih bisa dilakukan Bank Jateng tanpa harus melantai bursa.

Tampaknya, langkah serupa juga masih diupayakan oleh Bank Jateng serta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai pemegang saham mayoritas. Hal tersebut terlihat dari Rencana Peraturan Daerah (Raperda) yang tengah disiapkan untuk mengubah status Bank Jateng dari Perseroan Terbatas jadi Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda).

Agung Budi Margono, Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah, menyebut bahwa berubahnya bentuk hukum Bank Jateng diharapkan mampu meningkatkan kapasitas permodalan Bank Pembangunan Daerah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper