Bisnis.com, Yogyakarta – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta terus menggencarkan program pengelolaan sampah berbasis Bank Sampah. Pembekalan dilakukan kepada Fasilitator Kelurahan (Faskel) serta Koordinator Kemantren Pengelola Lingkungan dan Sampah Mandiri Kota Yogyakarta.
“Program kegiatan koordinator Faskel ini bertugas untuk melakukan identifikasi dari mana sumber sampah dengan membuat program kegiatan Bank Sampah atau paguyuban,” jelas Sugeng Darmanto, Kepala DLH Kota Yogyakarta, Rabu (26/1/2022).
Sugeng menjelaskan bahwa setiap tahunnya, jumlah Bank Sampah di Kota Yogyakarta bertambah sekitar 20 persen. Diprediksikan, pada tahun ini, jumlah Bank Sampah yang beroperasi di wilayah tersebut akan sesuai dengan jumlah Rukun Warga (RW) di Kota Yogyakarta, yaitu 617 unit.
Menurutnya, kegiatan pendampingan pengelolaan sampah mandiri ini nantinya akan dilakukan pembaharuan Bank Sampah baru terhadap RW yang belum memiliki Bank Sampah di lingkungan binaan.
"Selain itu, kami juga akan mengadakan pelatihan Bank Sampah baru,” jelas Sugeng, seperti dikutip Bisnis dari laman Pemerintah Kota Yogyakarta.
Heroe Poerwadi, Wakil Wali Kota Yogyakarta, menyebut bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya Pemerintah Kota Yogyakarta dalam memberikan edukasi kepada warga terkait potensi ekonomi dari sampah yang dikelola dengan baik.
Baca Juga
“Kita sekarang mencoba sebanyak mungkin agar sampah yang diproduksi rumah tangga, rumah makan, dan sebagainya itu tidak harus semuanya dibuang. Tetapi bisa dimanfaatkan, karena sampai saat ini Piyungan bukan tempat pengelolaan sampah, tapi pembuangan sampah,” jelas Heroe.
Dia menambahkan bahwa upaya pengelolaan sampah menjadi tanggungjawab bersama, bukan hanya pemerintah. Oleh karena itu, masyarakat dan pihak-pihak lainnya ikut berperan penting dalam mengelola sampah.
“Kita betul harus merubah kebiasaan, tidak lagi membuang sampah tapi mengolah sampah. Mindset-nya diubah agar sampah dikelola dengan baik,” jelasnya.
Dengan pengelolaan sampah yang baik, diharapkan kondisi lingkungan bisa menjadi lebih bersih. Selain itu, pemanfaatan sampah diharapkan juga bisa memberikan nilai ekonomi tersendiri bagi masyarakat.
“Semakin banyak wisatawan, semakin banyak sampah. Harapannya bisa membuat sampah menjadi pendapatan,” jelas Heroe